PLN Terus Merambah Ke Daerah 3T, Demi Mewujudkan Indonesia 'Terang' (
)
Balikpapan, Sonora.ID - Pulau Maratua adalah salah satu pulau terluar yang teletak di Provinsi Kalimantan Timur. Tersohor dengan keindahan alam bawah lautnya, Pulau Maratua sering disebut sebagai primadona destinasi wisata bahari di Kabupaten Berau.
Di Pulau ini PLN hadir untuk menerangi tiga desa disana yakni Desa Bohe Silian, Desa Payung-Payung dan Desa Teluk Harapan.
Secara simbolis, seremoni penyalaan listrik Pulau Maratua dilakukan secara daring antara PLN dengan Pemerintah Kabupaten Berau dan Tokoh Masyarakat dari desa setempat. Jumat (25/09).
Untuk melistriki Pulau Maratua, PLN telah membangun jaringan tegangan menengah (JTM) sejauh 18 kms dan jaringan tegangan rendah (JTR) sejauh 15 kms serta memasang 8 unit trafo dengan kapasitas 800 kVA.
Wakil Bupati Berau, Agus Tantomo, mengatakan bahwa listrik PLN untuk Pulau Maratua sudah lama didambakan oleh warga desa.
Pasalnya, listrik merupakan elemen yang amat penting untuk menggerakkan roda perekonomian disana yang mayoritas didominasi oleh nelayan dan pelaku wisata.
“Tentu kami sangat gembira dengan masuknya PLN ke Pulau Maratua. Sebagai langkah awal kami mengapresiasi upaya PLN menghadirkan listrik untuk warga Maratua”
Dengan listrik yang disuplai oleh PLTD Maratua, sedikitnya ada 600 potensi pelanggan yang menikmati listrik PLN untuk menunjang aktivitas mereka sehari-hari.
General Manager PLN UIW Kaltimra, Sigit Witjaksono, menjelaskan bahwa rasio desa berlistrik di Kalimantan Timur sudah 100%, dengan 77.84% desa telah berlistrik PLN per September 2020.
“Dari 1038 Desa di Kalimantan Timur, 808 desa sudah dilistriki oleh PLN. Dalam melistriki desa-desa terpencil atau 3T, tantangan terbesarnya adalah medan yang sulit. Di Pulau Maratua misalnya, dimana mobilisasi material besar hanya bisa lewat jalur laut, dan dihantam ombak yang tinggi. Namun itu bukan menjadi hambatan bagi kami untuk terus menerangi negeri”, terang Sigit.
Mewakili masyarakat, Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Makmur, yang juga turut hadir dalam peresmian daring ini menyampaikan bahwa listrik sudah menjadi kebutuhan dasar bagi masyarakat, sehingga harus diupayakan pemerataannya.
“Dengan teknologi yang terus berkembang, listrik menjadi hal yang paling dibutuhkan. Terlebih, dalam kondisi pandemi saat anak-anak bersekolah dari rumah, kita bekerja dari rumah, semua itu membutuhkan listrik sebagai elemen dasarnya. Jajaran pemerintah daerah harus selalu pro aktif membantu dalam menjawab kebutuhan-kebutuhan PLN dalam upaya menerangi negeri”, ucap Makmur.
2 Desa Terpencil di Kutai Timur Nikmati Listrik PLN
Semangat melistriki tak hanya di Pulau Maratua. Bersamaan dengan peresmian listrik di Pulau Maratua, PLN juga meresmikan masuknya jaringan listrik pedesaan untuk Desa Kaubun dan Desa Muara Pantun di Kabupaten Kutai Timur.
Desa Kaubun dapat ditempuh selama 4 jam dari ibukota Kutai Timur, Sangatta. Di desa ini PLN siap melistriki hingga 901 pelanggan.
Demi melistriki Desa Kaubun PLN telah membangun JTM sepanjang 13.7 kms, JTR 14 kms, dan memasang 7 buah travo dengan kapasitas total 500 kVA.
Sementara di Desa Muara Pantun yang berjarak 128 km dari Sangatta. PLN akan menyambung listrik untuk 269 pelanggan.
Dengan dukungan 5 unit trafo berkapasitas total 450 kVA, JTM 6.8 kms, JTR 8.8 kms, PLN hadir untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa.
Mewakili Bupati, Sekretaris Daerah Kabupaten Kutai Timur Irawansyah dalam sambutannya memberikan apresiasi kepada PLN yang telah menerangi desa-desa di Kabupaten Kutai Timur.
“Dapat dipastikan bahwa adanya listrik PLN ke desa-desa baru ini akan banyak membantu kegiatan masyarakat sehari-hari. Mewakili pimpinan daerah Kutai Timur, saya menghimbau masyarakat untuk menggunakan listrik secara bertanggung jawab dengan tidak melupakan kewajiban-kewajibannya sebagai pengguna listrik”, jelas Irawansyah.
Terkait upaya PLN dalam membawa terang ke desa-desa di Kalimantan Timur, Sigit menambahkan bahwa proyek-proyek listrik pedesaan harus tetap berjalan.
Tentunya dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan saat bekerja di tengah pandemi covid-19.
“Merupakan kebanggaan bagi kami dapat melistriki hingga ke daerah-daerah terpencil. Kami akan terus upayakan pemerataan listrik, sesuai dengan misi PLN untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat melalui ketersediaan listrik”, kata Sigit.
Terangnya desa-desa di Provinsi Kalimantan Timur merupakan wujud kerja nyata PLN dalam mengawal Indonesia Terang.
Proyek pembangunan infrastruktur kelistrikan untuk menerangi daerah 3T (Terdepan, Tertinggal dan Terluar) terus diupayakan demi mewujudkan energi berkeadilan hingga pelosok nusantara.