Surabaya, Sonora.ID - Acara peringatan global Hari Habitat Dunia (World Habitat Day) 2020 yang dipusatkan di Kota Surabaya berlangsung secara hybrid, Senin (05/10/2020) malam. Selain opening ceremony digelar di Balai Kota Surabaya, acara internasional ini juga berlangsung secara virtual dan diikuti oleh berbagai negara.
Acara yang berlangsung di Balai Kota Surabaya berjalan dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. Delegasi atau undangan yang hadir di lokasi diwajibkan saling menjaga jarak, pakai masker dan sebelumnya telah menjalani tes swab dengan hasil negatif. Di samping itu pula panitia juga menata setiap meja dan kursi undangan dengan jarak sekitar 2,5 meter.
Di awal acara, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan beberapa sambutan. Kemudian, sambutan diisi oleh beberapa tokoh nasional maupun mancanegara melalui video virtual. Di antaranya, Sekretaris Jenderal PBB, António Guterresz, Presiden RI Joko Widodo dan Direktur Eksekutif UN Habitat (Badan Program Pemukiman Manusia PBB), Maimunah Mohd Sharif dari Malaysia.
Baca Juga: Risma Pertemukan Delegasi UN Habitat dengan Pengeran & Putri Lingkungan Hidup 2020 Surabaya
Dalam sambutannya yang berlangsung melalui video virtual, Presiden RI Joko Widodo menyampaikan selamat datang kepada seluruh delegasi yang menghadiri acara tersebut secara langsung di Surabaya. Peringatan Global Hari Habitat Dunia kali ini digelar dengan sangat terbatas dan tetap mematuhi protokol kesehatan yang ketat.
"Sebuah kehormatan bagi rakyat Indonesia bahwa Kota Surabaya dipercaya sebagai tuan rumah penyelenggara The Global Observance of The World Habitat Day tahun 2020," kata Presiden.
Acara Peringatan Global Hari Habitat Dunia 2020 ini diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran internasional tentang tren urbanisasi, tantangan dan visi untuk pembangunan perkotaan yang berkelanjutan, mempromosikan kerja sama internasional, dan memberikan kontribusi pada upaya global untuk membangun kota yang adil, makmur dan berkelanjutan, serta meningkatkan lingkungan hidup dan kualitas hidup masyarakat.
"Kita bertemu di Kota Surabaya ini untuk meyakinkan kepada dunia bahwa Agenda Baru Perkotaan, New Urban Agenda, tahun 2036 tidak bisa ditunda-tunda lagi. Saat ini 55 persen penduduk dunia tinggal di perkotaan. Di tahun 2050 jumlahnya diperkirakan meningkat menjadi 68 persen. Laju peningkatan tertinggi terjadi di Benua Asia dan Afrika," katanya.