Sonora.ID - Sejumlah dosen di Indonesia diketahui mendukung mahasiswanya untuk mengaspirasikan suaranya lewat unjuk rasa tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja.
Dukungan tersebut dilakukan dengan berbagai cara.
Seperti seorang dosen di Surabaya yang diketahui bernama Umar Sholahudin.
Ia merupakan dosen di Universitas Wijaya, Surabaya yang berjanji akan memberikan nilai A kepada mahasiswanya yang ikut melakukan aksi demo menolak UU Cipta Kerja.
Pengumuman tersebut Umar sampaikan melaui akun Facebook pribadinya.
'Buat mahasiswa saya yang ikut demo Tolak UU Cipta Kerja bersama buruh untuk mata kuliah Gensos dan Pembangunan saya kasih nilai A,' tulis Umar dalam unggahannya.
Baca Juga: Meliput Puncak Demo Omnibus Law, 3 Orang Mahasiswa Dikabarkan Hilang Sejak Siang Kemarin
Umar menilai aksi unjuk rasa bisa menjadi sarana pembelajaran bagi mahasiswa sebagai agen perubahan dibandingkan harus belajar secara daring di rumah.
"Turun ke jalan menurut saya lebih efektif agar mereka ikut merasakan perjuangan rakyat," kata Umar, Kamis (8/10/2020)
Kondisi mahasiswa yang juga akan merasakan dunia kerja pun menjadikan alasan Umar memperbolehkan mahasiswanya turun ke lapangan. Sehingga hal tersebut perlu diperjuangkan.
"Omnibus law tidak hanya berdampak bagi buruh, tapi bagi elemen lainnya termasuk mahasiswa saat nanti dia bekerja," kata dia.
Tak lupa, Umar mengingatkan mahasiswanya untuk tetap mematuhi dan memperhatikan protokol kesehatan.
Baca Juga: Soal Aksi Tolak UU Cipta Kerja, Airlangga: Kita Tahu Siapa Sponsornya
Tak hanya Umar, dosen lain dari Universitas Jember, M Iqbal pun turut mendukung aksi itu.
Dosen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Politik ini sengaja meliburkan kelasnya agar mahasiswa bisa mengikuti aksi penolakan UU Cipta Kerja di Bundaran DPRD Jember.
Ia mengaku, ada empat kelas yang diliburkan pada Kamis (8/10/2020).
"Hari ini memang aja jam ngajar, kalau saya memberikan kuliah, saya menganggap saya mengingkari nurani mahasiswa," kata dia.
Bahkan, Iqbal juga turut bergabung dalam aksi dan menyampaikan orasi penolakan UU Cipta Kerja.
Baca Juga: Ratusan Mahasiswa Balikpapan Berunjuk Rasa Tolak UU Cipta Kerja
Menurutnya, Mahasiswa perlu memperjuangkan penolakan Ombinus Law UU Cipta Kerja.
"Kalau mereka tidak menolak omnibus law, undang-undang ini akan memengaruhi nasib mereka," kata dia.
Sebab, sejumlah pasal yang tertuang dalam UU tersebut berpengaruh pada pekerja seperti pesangon, hak cuti dan sebagainya.
"Itulah alasan saya meliburkan kuliah. Saya yakin ini perjuangan nurani, jadi tidak takut," kata dia.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dosen-dosen yang Dukung Mahasiswa Berdemo, Beri Nilai A dan Liburkan Kuliah".