Sonora.ID - Tahun 2020 ini rencananya akan ditutup dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak, namun hal ini mendapatkan banyak komentar dari berbagai pihak.
Pasalnya, Pilkada Serentak 2020 ini rencananya akan dilaksanakan di tengah pandemi virus corona yang justru memungkinkan terjadinya penambahan kasus.
Bicara tentang hal tersebut Presiden Joko Widodo pernah menyatakan bahwa Pilkada tidak ditunda, melihat tidak ada yang tahu kapan pandemi ini berakhir.
Baca Juga: Bawaslu dan KPU Diminta Tegas Terkait Tangani Kampanye Hitam di Medsos
Namun, masih banyak pihak yang bersikeras menyatakan bahwa sebaiknya Pilkada ditunda demi keamanan dan kesehatan masyarakat.
Baru-baru ini, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Viryan Azis pun angkat bicara terkait dengan hal tersebut.
Pihaknya menyatakan bahwa, jika kondisi pandemi Covid-19 ini kian memburuk, maka sangat memungkinkan jika Pilkada 2020 ini ditunda.
Baca Juga: KPU Bandar Lampung akan Mengadakan Tiga Tahap Debat Pilwalkot
Dikutip dari Kompas.com, pihkanya menyatakan bahwa keputusan ini bahkan bisa secara legal dijalankan.
“Kalau misalnya kondisinya semakin memburuk dimungkinkan tidak penudaan? Secara legal memungkinkan,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Viryan menyatakan ada tiga kemungkinan pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 ini.
Baca Juga: Ketua dan Komisioner Positif Covid-19, Kantor KPU Makassar Tutup Sementara
Kemungkinan yang pertama adalah terus berjalan sepenuhnya, yang kedua yaitu ditunda sebagian, kemudian kemungkinan yang terakhir adalah ditunda secara keseluruhan.
“Sangat mungkin kalaupun ada opsi penundaan yang kemudian dilihat secara detail itu sangat tergantung kondisi daerahnya,” tambahnya menjelaskan.
Pihaknya juga menenkankan bahwa Pilkada 2020 ini digelar dalam suasana pandemi, sehingga cara pandang yang digunakan harus disesuaikan dengan situasi pandemi juga.
“Kalau kita pakai cara pandang situasi normal ya tentu tidak akan, mohon maaf, kurang relevan dengan kondisi yang seperti ini,” jelasnya.
Baca Juga: Pastikan Tidak Menunda Pilkada Serentak 2020, Ini Alasan Jokowi