Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Bersama Dirjen Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional, Kemendag RI, Kasan (batik biru gelap) Saat Melepas Ekspor Kopi Java Preanger di Gedung Pakuan Bandung, Jumat (9/10/2020) sore (
)
Bandung, Sonora.ID - Berbicara soal kopi, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penghasil kopi khas terbesar nomor 4 di dunia setelah Brasil, Kolombia, dan Vietnam. Banyak biji kopi Indonesia yang diekspor ke luar negeri dan berhasil jadi primadona, salah satunya adalah kopi asal Jawa Barat.
Kopi Jawa Barat belakangan ini sedang tren. Awal kopi ini diekspor adalah pada 2012 lalu. Kini negara-negara di benua Eropa dan Amerika menjadi penikmat setia kopi Jawa Barat.
Sebagian besar kopi yang dihasilkan di Jawa Barat adalah jenis arabika. Dengan karakternya yang cenderung manis dan punya tingkat keasaman yang cukup tinggi.
Popularitas kopi Jawa Barat ini semakin naik ketika pada 2017 lalu biji kopi asal Gunung Puntang sempat memenangi kompetisi Specialty Coffee Association of American.
Selain ke Benua Amerika, kopi asal Jawa Barat kini tembus ke pasar Australia, yaitu Kopi Java Preanger. Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional, Kemendag RI, Kasan, mengatakan umumnya para penikmat kopi dari luar negeri sangat menyukai kopi asli.
"Kalau di negara maju, di Benua Eropa, Amerika dan Australia, mereka itu termasuk yang penikmat fresh coffee atau green bean (biji kopi). Kebetulan Java Preanger ini sudah punya indikasi geografis. Jadi kalau dibilang Java Preanger itu sudah pasti kopi dari Jawa Barat," ucapnya usai peluncuran Kopi Java Preanger ke Australia di Gedung Pakuan Bandung, Jumat (9/10/2020).
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengemukakan, ekspor kopi ke Australia ini merupakan hasil pemasaran pihaknya beberapa tahun lalu.
"Beberapa tahun lalu kami coba memasarkan kopi Jawa Barat ke Australia. Dan hari ini, eskpor kopi Java Preanger menjadi berita yang menggembirakan di tengah berita-berita menghawatirkan seperti covid dan gelombang unjuk rasa kemarin," kata Gubernur.
Lebih lanjut Gubernur mengungkapkan dengan diekspornya kopi Java Preanger sebanyak lebih dari 16 ton oleh petani kopi Wildan Mustafa ke Australia bisa membuat kopi Jawa Barat mendunia.
"Sudah ada kedai kopi Jawa Barat di sana yang diberi nama Jabarano. Kalau tidak keburu Covid, mungkin kita sudah bisa membuka yang kedua dan yang ketiga di beberapa kota besar di Australia. Tapi alhamdulillah saat ini, di tengah pandemi, pihak swasta juga sudah bisa ekspor sendiri" ujarnya.
Ditemui usai acara peluncuran, Wildan Mustafa, mengatakan bahwa ekspor kopi ke Australia ini untuk pertamakalinya dilakukan antar pengusaha.
"Ini B to B atau antar pebisnis, walau dari kita difasilitasi dan dibantu juga oleh Kemendag RI" ucap Wildan.
Menurutnya, pasar Australia, Eropa dan Amerika menyukai jenis fresh kopi. Berbeda dengan pasar Asia, yang selain fresh kopi, juga menyukai kopi olahan.
Foto : Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil Bersama Dirjen Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional, Kemendag RI, Kasan (batik biru gelap) Saat Melepas Ekspor Kopi Java Preanger di Gedung Pakuan Bandung, Jumat (9/10/2020) sore / Gun