Kurangi Limbah Plastik, Pemerintah Ekspor Perdana Pet ke Taiwan

11 Oktober 2020 10:20 WIB
Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementrian Perdagangan (Dirjen PEN Kemendag) RI, Kasan, Usai Melepas Ekspor 2 Kontainer PET ke Taiwan Secara Virtual di Bandung, Sabtu (10/10/2020).
Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementrian Perdagangan (Dirjen PEN Kemendag) RI, Kasan, Usai Melepas Ekspor 2 Kontainer PET ke Taiwan Secara Virtual di Bandung, Sabtu (10/10/2020). ( Sonora.ID/Indra Gunawan)

Bandung, Sonora.ID - Indonesia merupakan salah satu negara produsen dan pengguna plastik terbesar di dunia. Walhasil, limbah plastiknya pun cukup besar.

Banyak cara dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi limbah plastik ini. Salah satunya dengan melakukan ekspor biji plastik (PET - Poly Ethylene Terephthalate) ke Taiwan.

Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementrian Perdagangan (Dirjen PEN Kemendag) RI, Kasan mengatakan, bahwa produk ini merupakan hasil dari limbah plastik yang sebenarnya dahulu di ekspor ke berbagai negara. Namun kali ini diekspor ke Taiwan. Selain menguntungkan, ekspor ini juga membantu penanganan limbah plastik.

Baca Juga: Yuk Jadi Bagian dalam Pembangunan Indonesia di #1000GagasanEkonomi

"Dahulu kita ekspor PET ke berbagai negara. Cuma kali ini, di saat pandemi, kita ekspor ke Taiwan. Secara ekonomi kita bisa dapat keuntungan, secara lingkungan kita sudah mengurangi limbah plastik," ucap Kasan usai melepas ekspor 2 kontainer PET ke Taiwan, Sabtu (10/10/2020).

Prosesi pelepasan dilakukan secara simbolis dan virtual di Bandung, sementara PET yang diekspor berada di PT Polindo Utama, Deli Serdang Sumatera Utara.

Lebih lanjut Kasan mengatakan, nilai eskpor PET (biji plastik) secara Nasional hingga Agustus 2020 mencapai 1.6 milyar dolar AS. Ekspor non migas juga menurut Kasan saat ini lebih besar volumenya dibanding migas.

"Ekspor non migas itu sekarang lebih tinggi, mencapai 95 persen. Migasnya malah sekitar 4 persen. Di kita itu sudah bergeser untuk ekspor. Kalau dulu tahun 70 dan 80-an kita ekspornya migas. Kalau sekarang ya non migas seperti biji plastik ini salah satunya," ungkap Kasan.

Meskipun ekspor non migas ini dilakukan antar perusahaan, namun pemerintah tetap berperan di dalamnya, di antaranya membantu beberapa hambatan soal tarif dan aturan.

"Misalnya ada hambatan tarif karena aturan anti dumping atau masalah keamanan bahan baku, pemerintah berperan di situ," pungkas Kasan.

EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm