"Kami sudah sering berkonsultasi sama Pemko Banjarmasin tapi kayanya susah karena lahannya susah dicari. Apalagi TPS itu akan menampung sampah dari 4 kelurahan di sekitar makam," jelasnya.
Terkait kondisi makam yang lama tidak dipugar, hal itu menurut Nuriyani sudah masuk dalam tahap perencanaan. Namun belum dapat terealisasi dalam waktu dekat karena adanya refocusing anggaran untuk penanganan CoVID-19.
"Ada rencana renovasi tapi terpengaruh pemangkasan anggaran. Jadi untuk sementara hanya perawatan saja," tutupnya.
Menjawab desakan Pemprov Kalsel, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Banjarmasin, Mukhyar yang diwakili Kepala Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah, Marzuki menjelaskan bahwa sudah sejak lama ada rencana untuk memindah TPS yang ada di Jalan Malkon Temon.
Baca Juga: Masih Pandemi, 158 Tahun Wafatnya Pangeran Antasari Tak Undang Pelajar
"Memang rencana memindah TPS sudah lama ada. Apalagi saat ini sudah mulai over kapasitas karena harus menampung sampah dari 4 kelurahan," jelas Marzuki.
Dalam hal ini, pihaknya bersama parah lurah terus berusaha mencari lahan yang pemiliknya siap menjual tanah untuk dijadikan TPS.
"Selain lahan kita juga harus mengantongi persetujuan dari warga sekitar untuk membangun TPS. Jangan sampai seperti kasus pembangunan TPS di Muara Kelayan terulang lagi," tegasnya.
Sembari mencari lahan untuk dijadikan TPS, Pemko Banjarmasin akan terus memastikan sampah yang ada di TPS di dekat makam Pangeran Antasari tidak meluber ke jalanan.
"Kami akan berjaga untuk mengontrol jumlah sampah yang dibuang ke TPS Malkon Temon," pungkas Marzuki.