Sonora.ID - Perkara pengesahan UU Cipta Kerja pada satu minggu yang lalu masih membekaskan sakit hati oleh beberapa pihak, khususnya masyarakat yang berstatus karyawan sebuah perusahaan.
Undang-undang yang disahkan dalam waktu yang terbilang cepat tersebut memang menuai kontroversi sejak masih menjadi Rancangan UU.
Terkait dengan hal tersebut, demo pun terjadi di berbagai daerah, dan saat ini ada satu nama pejabat yang digadang-gadang menjadi dalang di balik demo tersebut.
Baca Juga: Bandingkan Kepemimpinan SBY dan Jokowi, Jusuf Kalla: SBY Lebih Cepat Ambil Keputusan
Nama Susilo Bambang Yudhoyono atau yang akrab disapa SBY, disebut menjadi sosok di balik kericuhan tersebut.
Tak tinggal diam, pihak Demokrat, Andi Arief, pun langsung angkat bicara mendengar kabar miring tersebut.
Dalam akun Twitter pribadinya, Andir menyatakan bahwa SBY tidak segan-segan ikut turun bersaam buruh, jika terus-menerus dituduh sebagai sosok di balik demo tersebut.
Baca Juga: Ganjar Jenguk Pelajar dan Buruh yang Diamankan di Polrestabes Semarang
“Kalau terus-menerus menuduh Pak SBY di belakang aksi mahasiswa dan buruh, lama-lama nanti kami mengusulkan Pak SBY beneran ikut turun langsung aksi bersama masyarakat seperti yang dilakukan mantan Presiden di Filipina,” ungkapnya dalam Twitternya.
Ungkapan ini pun langsung mendapatkan banyak komentar baik dari pihak yang mendukung SBY juga dari pihak yang yakin atas kabar bahwa SBY lah yang berada di balik demo tersebut.
Kalau terus menerus menuduh Pak SBY di belakang aksi mahasiswa dan buruh, lama-lama nanti kami mengusulkan Pak SBY beneran ikut turun langsung aksi bersama masyarakat seperti dilalukan mantan Presiden di Filipina. Estrada pernah Tumbang lho.
— andi arief (@AndiArief__) October 10, 2020
Awalnya, kabar fitnah ini menjadi ramai setelah beberapa akun YouTube, salah satunya akun YouTube atas nama Dewi Tanjung menyatakan bahwa ada peran SBY di balik demo UU Cipta Kerja.
“SBY, lebih baik uangnya dipakai bikin project lagu aja daripada buat bayar orang berdemo,” ungkap Dewi dalam video tersebut.
Sebelumnya diketahui, sesaat setelah disahkannya UU tersebut para buruh dan pekerja langsung merencanakan untuk mengadakan demo atau kritik kepada pemerintah.
Demo tersebut tidak hanya berlangsung di depan Gedung DPR di Jakarta, tetapi juga disejumlah daerah.
Baca Juga: Demo Berujung Perusakan, Risma: Saya Setengah Mati Bangun Kota Ini!