DPRD Kalsel Minta Pemprov Fokus Pemulihan Ekonomi Tahun Depan

12 Oktober 2020 12:30 WIB
Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, Supian HK, saat memberikan keterangan kepada awak media.
Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, Supian HK, saat memberikan keterangan kepada awak media. ( Eva Rizkiyana)

Banjarmasin, Sonora.ID – Pemangkasan anggaran sebesar Rp 300 miliar dari alokasi APBD Kalimantan Selatan tahun depan, diharapkan tak terlalu berdampak pada sektor-sektor yang harusnya menjadi prioritas.

Apalagi saat ini masih dalam situasi pandemi Covid-19 yang belum menunjukkan tanda-tanda melandai meskipun penambahan kasus harian mengalami penurunan dibandingkan beberapa bulan lalu.

Ketua DPRD Kalimantan Selatan, Supian HK mengungkapkan bahwa pemangkasan dilakukan oleh pemerintah pusat untuk menyiasati kondisi perekonomian yang terdampak pandemi Covid-19.

Baca Juga: Rencana Kenaikan Tipologi, BKD Kalsel Didukung Komisi I DPRD Provinsi

“Mungkin ada sekitar 10 SKPD yang akan ikut dipangkas dari ketentuan pemerintah tersebut,” tuturnya kepada awak media, beberapa waktu lalu.

Politikus senior Partai Golkar itu menambahkan, meskipun ada rasionalisasi anggaran berupa pemangkasan, pihaknya tetap optimis pemerintah dapat menggeliatkan lagi perekonomian masyarakat yang terpuruk beberapa bulan belakangan.

Ia berharap program-program kerja yang dilakukan pemerintah dapat sejalan dengan legislatif dan pihak lainnya yang sama-sama ingin membuat perubahan ke arah yang lebih baik lagi.

Baca Juga: Terpuruk Akibat Pandemi, Ekonomi Kalsel Diprakirakan Pulih Tahun Depan

“Poin penting yang harus dilakukan adalah mencakup 4 hal, yakni pendidikan, kesehatan, ekonomi, pembangunan dan yang kelima adalah Sumber Daya Manusia (SDM),” tambah Supian lagi.

Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kalimantan Selatan, Nurul Fajar Desira menambahkan bahwa anggaran tahun depan diprioritaskan di sejumlah sektor. Di antaranya pengembangan infrastruktur, pembangunan jalan serta jembatan penghubung Banjarbaru-Batulicin.

Baca Juga: Fenomena Tanaman Hias Harga Mahal, Begini Tanggapan Pengamat

“Kita fokuskan juga pada pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) demi pemulihan ekonomi dampak pandemi CoVID-19 ini,” ujarnya.

Apalagi saat ini UMKM yang mampu bertahan sudah merambah ke sistem online, yang tentunya harus didorong sehingga mampu bersaing mengikuti perkembangan zaman dan melek teknologi digital.

“Mulai dari pemilihan bahan, produksi sampai ke pemasaran, kita akan ajarkan melalui pelatihan,” pungkasnya.

Baca Juga: Dari Tidak Sengaja, Ibnu Sina Ketagihan Mengendorse Produk UMKM

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm