Sebagai gambaran, sebuah survei yang dilakukan Healthline terhadap lebih dari 2.000 responden, dilaporkan bahwa pola BAB mereka adalah sebagai berikut:
Beberapa hal memengaruhi seberapa sering kita BAB, antara lain:
Baca Juga: Mitos atau Fakta, Susah BAB Termasuk Gejala Kanker Usus Besar?
Pola makan
Serat larut dan tidak larut dalam bentuk biji-bijian, sayuran, dan buah-buahan dapat membuat feses lebih solid, sehingga mendorong BAB lebih mudah.
Jika kamu tidak mengonsumsi makanan ini dalam jumlah yang signifikan, mungkin itulah yang menyebabkan BAB tidak teratur.
Konsumsi cairan juga membuat tinja lebih lembut dan lebih mudah dikeluarkan. Inilah mengapa banyak dokter menyarankan untuk meningkatkan asupan cairan jika seseorang sering mengalami sembelit.
Usia
Semakin tua usia seseorang akan semakin besar kemungkinan mengalami sembelit. Kondisi tersebut disebabkan oleh sejumlah faktor, termasuk berkurangnya pergerakan lambung yang mendorong pencernaan, berkurangnya mobilitas, dan minum lebih banyak obat yang dapat memperlambat kesehatan usus.
Baca Juga: Mengapa Ibu Hamil Kerap Alami Susah Buang Air Besar? Ini Kata Dokter
Tingkat aktivitas
Peristaltik adalah gerakan usus bagian dalam yang mendorong bahan makanan yang dicerna untuk dibuang sebagai kotoran.
Gerakan peristaltik dapat dibantu melalui aktivitas fisik, seperti berjalan kaki atau melakukan bentuk olahraga lain.