Banjarmasin, Sonora.ID - Penyebaran CoVID-19 di Kota Banjarmasin diklaim semakin bisa ditekan.
Dari 52 kelurahan, tertinggal satu kelurahan yang masih berstatus zona merah CoVID-19 di Banjarmasin, yakni Kelurahan Seberang Mesjid, Kec. Banjarmasin Tengah.
Sedangkan 51 kelurahan lainnya sudah dinyatakan berstatus kuning dan hijau.
Dengan kondisi di atas, Gugus Tugas Percepatan Penanganan CoVID-19 Banjarmasin pun optimis bisa menghijaukan seluruh kelurahan sesegeranya.
Baca Juga: TPS di Area Makam Pahlawan, Pemko Banjarmasin Incar Lokasi Baru
Itu artinya, target menghijaukan seluruh kelurahan pada pertengahan Oktober ini semakin terbuka lebar.
"14 Oktober sudah selesai penilaian. Kita memiliki target paling lambat dan berharap pertengahan Oktober kita bisa menghijaukan Banjarmasin," ungkap Machli Riyadi, Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin kepada SMART FM
Menurut Machli, di Kelurahan Seberang Mesjid tinggal tersisa satu orang yang positif dan saat ini kondisinya masih dalam masa penyembuhan.
Di sisi lain, Machli mengklaim untuk sementara tak ada lagi penambahan kasus baru.
Baca Juga: Masih Tunggu LHP BPK, Insentif Nakes Dihimpun di Kas Rumah Sakit
"Di Seberang Mesjid tak ada penambahan kasus hanya menyembuhkan yang ada," jelasnya yang juga menjabat sebagai Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan CoVID-19 Banjarmasin itu.
Machli mengungkapkan, target menghijaukan Banjarmasin ini tentu tak lepas dari peran serta dari seluruh pihak untuk tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan.
Machli khawatir target ini kembali gagal, jika masyarakat ada yang teledor dan tidak mematuhi protokol kesehatan.
"Mudah-mudahan saja tak ada penambahan kasus. Ini yang dikhawatirkan. Sehingga harus kita edukasi masyarakat agar disiplin. Pakai masker," serunya.
Baca Juga: DPRD Kalsel Minta Pemprov Fokus Pemulihan Ekonomi Tahun Depan
Selain itu Ia mengaku, upaya semakin cepatnya penghijauan kelurahan ini juga tak lepas dari sudah beroperasionalnya RT-PCR di RSUD Sultan Suriansyah.
Karena sebelum adanya alat pemeriksa lendir sendiri itu, pihaknya sempat kesulitan menangani ketika ditemukan kasus lantaran harus menunggu hasil swab yang dikeluarkan terlalu lama.
"Dengan difungsikannya RT-PCR miliki RS Sultan Suriansyah, kita lebih cepat dalam penegakan diagnosa. Sehingga penangan juga cepat otomatis upaya mitigasi juga lebih cepat," jelasnya.
Lebih lanjut, hingga saat ini RT-PCR itu sudah bekerja menangani sampel swab mencapai seribu spesimen.
Baca Juga: 41 Hari Jadi PLH, Roy Rizali Anwar Resmi Jadi Penjabat Sekda Kalsel
"Sudah hampir seribu sampel yang diperiksa, Lancar, dan lebih cepat. real-time, paling lambat satu hari sudah bisa didapatkan hasil," tukasnya.