Palembang, Sonora.ID - Aksi unjuk rasa dalam upaya menolak pengesahan omnibus law atau undang-undang cipta kerja oleh Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) masih terus berlanjut. Bahkan, hari ini, Senin (12/10/2020), aksi unjuk rasa kembali terjadi.
Sebanyak lebih kurang seratus orang buruh yang tergabung dalam Serikat Buruh Sriwijaya melakukan aksi unjuk rasa di simpang lima DPRD Provinsi Sumatera Selatan. Sebagian besar dari mereka berjalan kaki menuju lokasi aksi unjuk rasa dengan membawa spanduk bertuliskan penolakan terhadap Undang-Undang Cipta Kerja. Sementara, koordinator aksi dan koordinator lapangan, berada di atas mobil komando.
Untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan, petugas keamanan dari Kepolisian Daerah Sumatera Selatan (Polda Sumsel) dan Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Palembang telah melakukan persiapan pengamanan sejak pagi hari.
Baca Juga: Tingkatkan Partisipasi Pemilih, ini Saran Mantan Ketua KPU Palembang
Dipusatkan di simpang lima DPRD Provinsi Sumatera Selatan, petugas keamanan membuat barikade kawat berduri untuk menutup akses jalan menuju lokasi tersebut. Tidak hanya itu, petugas keamanan menyiapkan kendaraan taktis berupa mobil water cannon satuan samapta, mobil barikade polisi satuan samapta, serta mobil water cannon satuan brimob.
Akses menuju simpang lima DPRD Provinsi Sumatera Selatan pun dibatasi. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kemacetan di kawasan lokasi aksi unjuk rasa.
Pengamanan ini dilakukan sebagai upaya untuk menghindari kerusakan fasilitas umum dan benda lainnya, seperti yang terjadi pada Kamis (8/10) kemarin.
Saat itu, aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa dan masyarakat berujung ricuh. Akibatnya, pagar pembatas komplek DPRD Provinsi Sumatera Selatan roboh.
Dukungan terhadap mobil water cannon polisi diberikan oleh Dinas Penanggulangan Bahaya Kebakaran (PBK) Kota Palembang dengan menyiapkan sekitar 15 unit kendaraan tangki berisi air yang didatangkan dari beberapa kecamatan di kota Palembang.
Menurut informasi dari salah seorang perwira polisi yang berjaga di lokasi simpang lima DPRD Provinsi Sumatera Selatan, aksi unjuk rasa dilakukan oleh sekitar 400 orang buruh.
Sementara, petugas keamanan yang disiapkan berjumlah ribuan personel polisi.
Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Selatan Irjen Pol. Prof. Dr. Eko Indra Heri, Senin (12/10) pagi, mendatangi lokasi simpang lima DPRD Provinsi Sumatera Selatan untuk melihat kesiapan pihaknya dalam mengantisipasi aksi unjuk rasa yang tidak berjalan damai.
Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Serikat Buruh Sriwijaya berjalan damai dan lancar. Keberadaan mereka di lokasi simpang lima DPRD Provinsi Sumatera Selatan tidak terlalu lama. Sebelum pkl. 12.00 wib siang, mereka telah meninggalkan simpang lima DPRD Provinsi Sumatera Selatan.