Dari 17 jenis kasus anak yang direspon Sakti Peksos pada Juni-Agustus 2020 total tercatat sebanyak 8.259 kasus pada Juni, meningkat 11.797 kasus pada Juli dan Agustus menjadi 12.855 kasus.
"Sebetulnya kami belum melakukan riset khusus apakah peningkatan kasus itu karena pandemi atau tidak, tetapi kita bisa lihat bahwa angkanya lumayan naik tajam dalam tujuh bulan pandemi ini dibanding tahun lalu," ujar dia.
Menurut Eka, pandemi tidak hanya berdampak pada aspek fisik tapi juga kejiwaan baik bagi orang tua maupun anak-anak.
Dari sisi anak, pandemi bisa berdampak pada aspek pengasuhan anak terutama ketika orang tua terpapar COVID-19 dan harus menjalani isolasi atau bahkan meninggal.
Baca Juga: Kasus Anak Melonjak selama Pandemi, Kemensos Perkuat Pelayanan dan Pengasuhan
"Ada sekitar 800-an yang mengalami kesulitan dalam pengasuhan karena orang tua di isolasi, tidak ada yang mengurus atau bahkan meninggal karena COVID-19 yang kami tangani," kata Eka.
Upaya yang dilakukan dengan menurunkan langsung Sakti Peksos untuk merespon kasus secara cepat dan melakukan pendampingan kepada anak termasuk keluarga, hingga memberikan dukungan kepada orang tua terkait pengasuhan anak.
Kementerian Sosial sejauh ini dengan dukungan Presiden Joko dan Kementerian Keuangan Widodo telah berupaya memberikan perlindungan sosial yang terus diperkuat lewat jaring pengaman sosial.
Program Asistensi Rehabilitasi Sosial yang diberikan menurut Eka tidak bisa berdiri sendiri, tapi harus ada keterpaduan dengan program-program lain seperti program perlindungan sosial.
Baca Juga: Partai Demokrat akan Setuju dengan UU Cipta Kerja, SBY: Tapi dengan Catatan