Sonora.ID – Banyak mitos berkeliaran mengenai seks yang menyesatkan dan masih dipercaya oleh masyaralat.
Mitos-mitos ini antara lain mengenai klimaks, infeksi menular seksual (IMS), ukuran alat vital, dan masih banyak lagi.
Berikut ini Sonora.ID akan membahas 5 mitos tentang seks yang dijelaskan oleh Dr. Lauren Streicher, seorang profesor kebidanan klinis dan ginekologi di Fakultas Kedokteran Feinberg Universitas Northwestern.
Baca Juga: Mitos Wanita Berkumis Tipis Miliki Gairah Seksual Tinggi, Ternyata Tak Sepenuhnya Salah
Mitos 1: Wanita banyak yang mencapai klimaks saat berhubungan
Streitcher mengatakan banyak pasiennya yang mengeluh bahwa mereka tidak bisa mencapai klimaks ketika berhubungan seksual.
Namun, kemudian Streicher menjelaskan bahwa hal tersebut adalah hal yang normal.
Pakar kesehatan wanita Dr. Jennifer Wider, mengatakan hanya beberapa wanita yang dapat mencapai klimaks dari hubungan seksual saja.
Baca Juga: Ternyata Mitos Belaka, Sering Berhubungan Seksual Tak Sebabkan Miss V Longgar
“Sebagian besar wanita membutuhkan rangsangan klitoris untuk mencapai (klimaks),” kata Wider.
Streicher menyalahkan budaya pop, seperti film, telah menciptakan ekspektasi pada wanita dan pria bahwa mereka akan mendapatkan klimaks yang luar biasa saat berhubungan seks.
Nyatanya, hal itu tidaklah selalu benar.
Mitos 2: Seks lebih baik saat usia muda
Pernah mendengar bahwa seks di usia muda adalah yang terbaik? Wider mengatakan bahwa kondisi ini tidak sama pada setiap individu.
Meskipun dorongan seks pada tiap individu bervariasi karena berbagai faktor, namun kebanyakan dari mereka melaporkan masih memiliki kehidupan seks yang hebat hingga usia 60 tahunan dan seterusnya.
“(Wanita yang lebih muda) memang memiliki keuntungan dari tingkat hormon yang tinggi, tetapi ada banyak faktor lain yang mempengaruhi seks yang memuaskan,” kata Streicher.
Baca Juga: Mengangkat Pantat Usai Berhubungan Seksual Bikin Cepat Hamil, Mitos atau Fakta?
Sebenarnya seks yang indah bukan ditentukan usia, namun lebih pada hubungan yang memuaskan dan pasangan yang baik yang menjadi perhatian para wanita.
“Banyak wanita menemukan bahwa kenikmatan seksual mereka meningkat seiring bertambahnya usia,” imbuhnya.
Mitos 3: Vagina akan kendur apabila aktif berhubungan seksual
Kamu pasti pernah mendengar istilah kendor atau tidak kencang, berkaitan dengan vagina. Nah, Wider menyebutkan bahwa mitos yang satu ini benar-benar salah.
Baca Juga: Mitos atau Fakta, Minum Kopi Bisa Datangkan Bau Tak Sedap pada Miss V?
Sering melakukan hubungan seks tidak akan menyebabkan otot vagina menjadi kendur.
“Faktor-faktor seperti memiliki banyak anak, usia, dan obesitas memang dapat melemahkan otot-otot dasar panggul,” kata Wider.
Namun kendurnya otot-otot dasar panggul berbeda dengan vagina, dan bisa diatasi dengan berbagai latihan dan penanganan medis yang tepat.
Mitos 4: Tidak bisa tertular IMS jika berhubungan seks hanya dengan satu orang
Faktanya, kita tak pernah tahu bagaimana masa lalu dari pasangan kita dan dengan siapa saja ia pernah melakukan hubungan seks.
Sehingga saat pertama kali berhubungan seks dengan pasangan, atau sudah lama tak bertemu, memakai kondom tetap dianjurkan.
Dengan demikian kamu akan terhindar dari berbagai penyakit menular seksual termasuk herpes, klamidia, gonore, sifilis, dan HIV.
Baca Juga: Mitos Atau Fakta, Wanita Berbulu Lebat Cenderung Memiliki Hasrat Seksual Lebih Tinggi?
Hal ini menjadi pengecualian jika kamu dan dia setia dan rutin memeriksakan kesehatan alat reproduksi.
Mitos 5: Vagina tak bisa menerima penis yang terlalu besar
Streicher mengatakan bahwa vagina bisa saja dipenetrasi dengan penis berukuran berapa pun.
“(Bahkan) mereka (vagina) dapat mengeluarkan bayi,” ujar Streicher.
Jika memang penis pasangan terlalu besar, wanita secara otomatis akan mengendurkan dasar panggulnya. “
Namun memang (Dianjurkan untuk) melakukan lebih banyak pemanasan atau menggunakan lebih banyak pelumas,” kata Streicher.
Baca Juga: Sering Dianggap Mitos, dr. Boyke Bongkar Fakta Menarik tentang G-Spot