Semarang, Sonora.ID - Pandemi masih terus berjalan tetapi tidak menghentikan semangat Hendi untuk terus berkarier dalam perpolitikan di Jawa tengah.
Saat kegiatan konsolidasi Partai Gerindra, Senin (12/10) di Semarang, Calon Wali Kota Semarang bersama wakilnya, Hendrar Prihadi meyakini bahwa KPU mampu menjalankan proses Pemilihan Walikota Semarang tahun 2020 tetap aman, nyaman, dan sehat.
Hal itu disebutkan Calon Wali Kota Semarang yang akrab disapa Hendi itu merujuk keterangan KPU Kota Semarang, yang saat ini tengah melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
Dirinya pun berharap, upaya KPU Kota Semarang dalam menjalankan protokol kesehatan secara ketat, mampu didukung oleh seluruh masyarakat. Hendi sendiri mengapresiasi KPU Kota Semarang yang akan melakukan sejumlah penyesuaian pada kegiatan pemungutan suara di masa pandemi saat ini.
Baca Juga: Unggul di Survei, Danny-Fatma Jadikan Penyemangat Menangkan Pilkada Makassar 2020
"Salah satunya untuk tinta penanda telah menggunakan hak pilih, jika biasanya jari kita dicelupkan, nantinya pada tanggal 9 Desember, tinta tersebut akan diteteskan," terang Hendi.
"Dalam melakukan pencoblosan juga, sedulur-sedulur nanti masing-masing akan diberikan sarung tangan. Sehingga tidak perlu khawatir menggunakan paku untuk mencoblos, karena akan diupayakan tetap steril," tambahnya.
Politisi PDI Perjuangan tersebut menjelaskan, pengetesan juga dilakukan KPU Kota Semarang kepada seluruh petugas pemungutan suara di 3.619 TPS, sehingga untuk petugas yang terindikasi terpapar COVID-19 akan diganti dengan lainnya.
"Untuk sedulur - sedulur yang akan menyalurkan hak pilihnya juga akan dilakukan pengecekan suhu, yang kemudian jika suhunya melebih ambang batas, akan diberikan bilik khusus," jelas Hendi.
"Petugas pemungutan suara selama juga nanti akan menggunakan APD selama bertugas.
Yang berarti semuanya telah dipikirkan KPU Kota Semarang agar sedulur-sedulur terjaga kenyamanannya," tekannya.
Ketua KPU Kota Semarang, Henry Cassandra Gultom menegaskan bahwa proses pemungutan suara akan menjankan prinsip 3 M, yaitu menjaga jarak, memakai masker, dan mencuci tangan.
"Antrean di dalam TPS akan diberi jarak sesuai ketentuan protokol kesehatan. Pemilih juga akan mendapatkan sarung tangan sekali pakai untuk mengantisipasi terjadinya penularan Covid-19," jelas Henry.
"Jadi setelah cuci tangan, diberi sarung tangan plastik sekali pakai, lakukan pencoblosan, masukin ke kotak, lalu arah keluar dibuka sarung tangannya untuk ditetesin tinta," tegasnya.