Namun, rombongan itu kemudian dihalangi oleh polisi yang berjaga di gedung Bareskrim, hingga akhirnya terjadi adu mulut.
”Saya dengar, tapi tidak bisa,” kata aparat berbaju putih tersebut.
”Kami hanya mau menjenguk," kata salah satu loyalis KAMI.
"Saya tahu, saya polisi!" jawab aparat yang menjaga pintu masuk itu lagi dengan
nada keras.
Situasi yang kian memanas, Yani langsung mengambil alih keadaan dan mencoba menjelaskan maksud dan tujuan mereka.
Ia mencoba terus melobi para aparat untuk bisa bertemu dengan Syahganda Nainggolan hingga Jumhur Hidayat.
Polisi masih tetap bersikukuh untuk tetap melarang rombongan KAMI masuk.
Baca Juga: Bersyukur 8 Aktivis KAMI Ditangkap, Gatot: Mereka Semua Pejuang
Din Syamsuddin kemudian berusaha meredam loyalisnya dan meminta semua rekannya untuk tidak memaksa jika tidak diizinkan menjenguk oleh polisi.
"Sudah, sudah, kalau tidak diizinkan nggak usah dipaksa," kata Din kepada loyalis KAMI sembari meminta semuanya untuk keluar dan pulang.
Rombongan KAMI pun akhirnya meninggalkan lokasi tak terkecuali Gatot Nurmantyo.
Lebih lanjut, kepada wartawan Gatot mengaku tak tahu alasan kepolisian menolak untuk menjenguk rekannya di Mabes Polri.