Dikatakannya, bukan menjadi sesuatu yang aneh, saat di awal pandemi covid-19, penanganan yang dilakukan adalah penyemprotan di tubuh manusia dengan menggunakan cairan disinfektan.
"Bangunlah bilik-bilik dak keruan. Beli disinfektan berpick-up pick-up dak keruan," ungkapnya, saat menyampaikan materi di acara tersebut.
Ia meyakini, hal ini terjadi, karena penanganan covid-19 tidak dilakukan oleh para ahli, yaitu dokter dan petugas kesehatan yang lain.
Di Indonesia, lanjutnya, tsunami, banjir, dan gempa, adalah contoh bencana yang upaya penanganannya sudah dikuasai oleh pemerintah.
"Makanya, kembali pada awal, serahkan pada ahlinya," ujarnya.
Diskusi publik yang diselenggarakan dalam rangka peringatan hari ulang tahun ke-4 pelitasumsel.com ini, dibuka oleh Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Sumatera Selatan H. Bakhnir Rasyid, yang hadir mewakili Wakil Gubernur Provinsi Sumatera Selatan.
Sementara, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia Sumsel Firdaus Komar, menjadi pemantik diskusi pada acara tersebut.
Baca Juga: Desak AS Batalkan Kunjungan Prabowo, Amnesty: Bisa Melanggar Hukum