Malang, Sonora.ID - Tim Satgas Covid-19 kota Malang, dr Husnul Muarif mengatakan bahwa sejauh ini ada sebanyak 21.000 warga kota Malang yang telah menjalani swab test.
Angka ini didapat dari cacatan laporan rumah sakit di Kota Malang sejak awal pandemi covid-19 pada awal Maret 2020 lalu.
Husnul mengatakan pihaknya sedang fokus meningkatkan jumlah kasus kesembuhan pasien positif Covid-19 di Kota Malang dan menekan angka kematian.
"Saya tidak hafal dan belum mendata secara keseluruhan. Kemungkinan ada sekitar 21.000 orang," ucap dr Husnul Muarif, juru bicara Tim Satgas Covid-19 Kota Malang dikutip dari Suryamalang.com.
Baca Juga: Antisipasi Musim Hujan, Risma Pantau Pengerukan Saluran Pakis & Perbaikan Plengsengan
Sementara data Covid-19 di Kota Malang per tanggal 17 Oktober 2020, tercatat bahwa ada penambahan 11 kasus kesembuhan pasien positif di Kota Malang dengan jumlah total 1.684 orang.
Sedangkan untuk jumlah kasus kematian ada satu orang dengan total 189 orang.
"Dari hari ke hari kesembuhan kita meningkat. Saat ini sudah ada pada prosentase sekitar 85 persen. Hampir sama dengan tingkat kesembuhan di provinsi Jawa Timur," ucapnya.
Baca Juga: Taman Nasional Karimunjawa Sudah Dibuka Kembali Dengan Menerapkan Protokol Kesehatan
Husnul menambahkan, bahwa penambahan kasus pasien positif Covid-19 di Kota Malang semakin hari juga mengalami penurunan.
Hal tersebut dikarenakan telah dioptimalkannya rumah isolasi mandiri atau safe house yang terletak di Jalan Kawi Kota Malang.
"Itu sebagai upaya kita dalam mengurangi klaster keluarga. Belum lagi kita juga telah mengoptimalkan RSUD sebagai rumah sakit darurat Covid-19," ucapnya.
Sementara itu, Wali Kota Malang, Sutiaji berharap Kota Malang bisa masuk ke dalam zona hijau agar segala aktivitas bisa berjalan normal kembali.
Dia minta masyarakat Kota Malang tetap mematuhi protokol kesehatan dengan mengenakan masker yang sesuai dan tata cara yang benar.
"Intinya protokol kesehatan itu yang harus dijalankan. Tapi kita beruntung, tingkat kedisiplinan masyarakat kita sudah 90 persen."
"Jadi masih ada 10 persen yang belum. Jadi operasi yustisi tetap kami jalankan sampai angka Covid-19 berhenti," tandasnya
Baca Juga: Kepala BPPOM Pekanbaru Yudi Noviandi Resmi Dilantik dan Bertugas