Sonora.ID - Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan kembali menggelar aksi penolakan Omnibus Law Undang-Undang Cipta Kerja pada hari ini, Selasa (20/10/2020).
Koordinator Pusat Aliansi BEM SI Remy Hastian mengungkapkan setidaknya ada 5.000 mahasiswa dari seluruh Indonesia yang akan mengikuti aksi tersebut.
"Aksi akan dilaksanakan pada Selasa, 20 Oktober 2020 pukul 13.00 WIB dengan estimasi massa aksi sebanyak 5.000 mahasiswa dari seluruh Indonesia," ujar Remy seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (20/10/2020).
Diketahui, hari ini bertepatan dengan setahun masa pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.
Baca Juga: Di Balik Kontroversinya, Ini Keuntungan Jadi 'Karyawan Kontrak' di UU Cipta Kerja
"Kami tetap menyampaikan mosi tidak percaya kepada pemerintah dan wakil rakyat yang tidak berpihak pada kepentingan rakyat," ungkap Remy.
Sejak UU Cipta Kerja disahkan DPR pada 5 Oktober 2020 lalu, BEM SI terus menggelar demonstrasi lantaran pengesahan UU Cipta Kerja dinilai merampas hak hidup seluruh rakyat Indonesia dan justru lebih banyak menguntungkan penguasa dan oligarki.
Remy mengaku keputusan pemerintah yang justru menantang masyarakat untuk melakukan judicial review terhadap UU Cipta Kerja, di saat pemerintah bisa melakukan tindakan untuk mencabut undang-undang tersebut.
Sebelumnya, lanjut Remy, Presiden Joko Widodo telah meminta Mahkamah Konstitusi untuk mendukung UU Cipta Kerja serta adanya revisi terhadap UU Mahkamah Konstitusi. Menurut dia, hal tersebut memberikan kesan bahwa melakukan judicial review terhadap UU Cipta Kerja bukan merupakan cara yang efektif.
"Belum lagi berbagai tindakan represif dari aparat kepolisian pada massa aksi yang menolak UU Cipta Kerja serta berbagai upaya penyadapan terhadap para aktivis dan akademisi yang menolak UU Cipta Kerja," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Setahun Jokowi-Ma'ruf, 5.000 Mahasiswa dari BEM SI Diperkirakan Demo Lagi".