Banjarmasin, Sonora.ID - Kurang lebih empat jam melakukan aksi unjuk rasa, para mahasiswa akhirnya membubarkan diri.
Sebelumnya aksi unjuk rasa memperingati satu tahun kepemimpinan Joko Widodo - Ma'ruf Amin dan penolakan Undang-undang (UU) Omnibus Law cipta lapangan kerja jilid III itu dimulai sekitar pukul 11.00 pagi, dan terpusat di jalan Lambung Mangkurat atau dekat gedung DPRD Kalsel.
Meski jumlah massa tak sebanyak jilid I dan II, penyampaian aspirasi tetap berjalan dengan penjagaan aparat kepolisian yang sangat ketat.
Lantas apakah ini aksi yang terakhir ?
Baca Juga: Banjir Air Mata, Risma Pertemukan Pelajar yang Ikut Aksi Demo dengan Orang Tua
Rupanya tidak selesai sampai disini. Bahkan ancaman aksi unjuk rasa setiap minggu telah mereka rencanakan.
“Intinya aksi ini akan berlanjut terus setiap minggu akan kita upayakan untuk turun ke jalan,” tegas Ahdiat Zairullah, Koordinator Wilayah (Korwil) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Kalimantan Selatan saat ditemui Smart FM, Selasa (20/10) siang.
Ia menegaskan bahwa pihaknya menolak untuk melakukan dialog dengan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Selatan.
Penegasan sikap tersebut diutarakannya lantaran sudah tidak ada rasa kepercayaan lagi terhadap wakil rakyat di Dewan Kalsel maupun di DPR RI.
Baca Juga: Mulai Memanas, Demonstran Coba Mendekat Maju Ke Gedung DPRD Kalsel
“Mosi tidak percaya tetap kita gaungkan terhadap DPR RI dan DPRD Kalsel. Makanya kami tidak akan melakukan dialog lagi sampai dengan tuntutan untuk mengeluarkan Perppu itu dikabulkan,” ucapnya lagi.
Selain itu, mereka juga membawa map merah sebagai bentuk kekecewaan terhadap kepemimpinan Presiden Jokowi.
Menurutnya, banyaknya kemunduran negara selama satu tahun kepemimpinan Jokowi.
“Demokrasi dikebiri, HAM dilanggar, bahkan konflik-konflik agraria semakin banyak bergejolak di berbagai daerah,” tandasnya.
Baca Juga: Sempat Kejar-Kejaran, Empat Oknum Diduga Penyusup Aksi Unjuk Rasa Diamankan Petugas