Banjarmasin, Sonora.ID – Kondisi asrama mahasiswa Kalimantan Selatan yang ada di luar daerah, salah satunya di Kota Yogyakarta, DIY, terkesan dibiarkan apa adanya atau dalam bahasan Banjar disebut ‘satatayuhnya’ tanpa peningkatan sarana dan prasarana.
Bahkan ada kesan bahwa tak ada sentuhan dari pemerintah dan hanya dikelola secara mandiri oleh mahasiswa yang tinggal di asrama tersebut.
Hal itu diungkapkan Akhmad Rozanie Himawan Nugraha, Anggota Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Kalimantan Selatan, usai melihat langsung kondisi Asrama Mahasiswa Kalimantan Selatan (AMKS) Pangeran Hidayatullah Yogyakarta, beberapa waktu lalu.
Asrama yang berlokasi di Jalan Krasak, Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta itu memerlukan perbaikan agar dapat menjadi tempat tinggal yang nyaman bagi mahasiswa Banjar yang menempuh pendidikan.
Baca Juga: Ikut Demontrasi, Beasiswa Bidikmisi Mahasiswa Terancam Dicabut
Selama ini menurutnya, untuk mendapatkan perbaikan asrama, mahasiswa harus membuat dan mengajukan proposal kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan selaku penyedia fasilitas.
“Masih untung kalau proposal tersebut Pemprov kita menerima atau menindaklanjuti, namun terkadang tidak ada tanggapan. Kasihan mahasiswa yang tugas utama mereka hanya belajar,” ujar anggota Komisi II Bidang Ekonomi dan Keuangan DPRD Kalimantan Selatan itu.
Politikus Partai Nasdem ini juga berharap pemerintah provinsi benar-benar memerhatikan kondisi asrama yang ditinggali mahasiswa. Mengingat keberadaannya di luar daerah tak hanya untuk menempuh pendidikan saja, melainkan juga secara tak langsung menjadi duta budaya daerah.