Jokowi mengatakan, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menlu Jepang akan membahas secara detail soal pembukaan perjalanan bisnis bagi kedua negara.
Pembahasan detail kerja sama ini ditargetkan selesai dalam satu bulan.
PM Suga yang berbicara setelah Jokowi juga menegaskan kesepakatan tersebut. Ia menyebut, pembukaan perjalanan antar-dua negara ini juga akan berlaku untuk tenaga medis.
"Kami memastikan untuk memulai kembali perjalanan antara kedua negara bagi pebisnis, termasuk perawat dan care giver," ujar Suga.
Baca Juga: Kementerian Perhubungan Dukung Eksportir Sulut Minta Penambahan Penerbangan Eskpor ke Jepang
Ketiga, Jokowi menyampaikan kendala izin impor produk Indonesia yang akan masuk ke Jepang kepada PM Suga.
Jokowi meminta PM Suga memberi perhatian terhadap kendala izin impor produk Indonesia.
"Saya tadi juga meminta perhatian terhadap Jepang, adanya kendala izin impor produk pertanian, produk kehutanan dan produk perikanan dari Indonesia," ujar Jokowi.
Jokowi juga mendorong Jepang untuk ikut berpartisipasi dalam Sovereign Wealth Fund atau dana investasi Indonesia.
Selain itu, Jokowi juga menyambut baik relokasi dan perluasan investasi perusahaan-perusahaan Jepang di Indonesia.
Baca Juga: Negara-negara yang Tutup Pintu untuk WNI, Terbaru adalah Malaysia
"Seperti Denso, Sagami, Panasonic, Mitsubishi Chemical dan Toyota," kata Jokowi.
Kendati demikian, PM Suga yang berbicara setelahnya tidak menanggapi secara langsung soal kendala izin impor yang disinggung Jokowi.
Ia hanya menekankan bahwa Jepang siap untuk terus bekerjasama dengan Indonesia, khususnya dalam pembangunan infrastruktur.
"Mengenai prioritas utama dalam pembangunan nasional yang ditekankan presiden Jokowi, Jepang akan secara mantap memajukan kerja sama di bidang infrastruktur seperti MRT, kereta semi cepat jalur Jakarta-Surabaya, pembangunan pelabuhan patimban, pembangunan pulau-pulau terluar dan kerja sama untuk meningkatkan ketahanan ekonomi," kata dia.