Sonora.ID – Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia di Istana Kepresidenan, Bogor, Jawa Barat pada Selasa (20/10/2020).
Yoshihide Suga bersama istrinya menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Yoshihide Suga merupakan tamu kenegaraan yang pertama kali datang ke Indonesia sejak pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia pada bulan Maret 2020.
Kunjungan PM Jepang ini merupakan satu rangkaian kunjungan pertamanya ke ASEAN.
Baca Juga: Yoshishide Suga Menang Pemilihan Ketua Partai, Sudah Mantap Jadi PM Jepang
Melansir Kompas.com, kunjungan kali ini nampak berbeda dari biasanya, tak ada jabat tangan antara PM Suga dengan Presiden Jokowi. Hal ini merupakan antisipasi pencegahan penularan Covid-19.
Jokowi hanya mengatupkan kedua tangannya sebagai tanda memberikan salam, dan PM Suga membalasnya dengan membungkukkan badannya.
Mereka juga nampak mengenakan masker sepanjang pertemuannya. Masker yang PM Suga dan istrinya kenakan adalah masker bermotif batik Megamendung.
PM Suga dan istrinya tiba di Istana Bogor pukul 16.02 WIB. Setelah itu Jokowi mengajak PM Suga mengikuti upacara penyambutan dengan prosesi mendengarkan lagu kebangsaan "Indonesia Raya" yang diiringi penembakan meriam.
Baca Juga: Satu Tahun Jokowi-Ma'ruf, Ribuan Mahasiswa Kembali Demo di Istana
Acara kemudian dilanjutkan pengisian buku tamu dan sesi foto bersama di ruang utama Istana Bogor.
Setelah itu, Jokowi bersama PM Suga melakukan perbincangan di beranda (veranda talk), menanam pohon, dan dilanjutkan pertemuan bilateral yang turut diikuti oleh para menteri.
Setelah pertemuan bilateral, Jokowi dan PM Suga dijadwalkan memberi pernyataan pers bersama.
Kesepakatan bilateral antara Indonesia dan Jepang
Ada beberapa kesepakatan yang diteken dalam pertemuan antara PM Suga dengan Presiden Jokowi.
Pertama, Jepang akan memberi pinjaman ke Indonesia untuk membantu mengatasi pandemi Covid-19.
Baca Juga: Yoshihide Suga Digadang-gadang Sebagai PM Jepang, Gantikan Shinzo Abe
Hal itu disampaikan Suga dalam konferensi pers bersama Presiden Joko Widodo usai pertemuan bilateral di Istana Bogor, Selasa (20/10/2020).
"Dengan mempertimbangkan dampak penyebaran Covid-19 terhadap perekonomian Indonesia, pada kesempatan ini Jepang telah menetapkan pemberian pinjaman sebagai bantuan fiskal sebesar 50 miliar Yen untuk meningkatkan kapasitas penanggulangan bencana Indonesia," kata Suga dilansir dari Kompas.com.
Jika dirupiahkan, maka pinjaman yang akan diberikan Jepang mencapai Rp 6,95 triliun.
Selain itu, Jepang juga akan bekerjasama dalam lembaga pengkajian kesehatan di Indonesia, melalui pemberian barang dan peralatan medis.
Baca Juga: Puji Kabinet Jokowi, Prabowo: Kalau Saya Jadi Presiden, Saya Pilih Dia Juga
Kedua negara juga sudah menyepakati pembukaan perjalanan terbatas untuk perjalanan bisnis dengan syarat yang ketat.
"Saya dan Perdana Menteri Suga telah sepakat mengenai pentingnya pembentukan travel corridor arrangement bagi bisnis esensial," kata Presiden Jokowi dalam konferensi pers bersama PM Suga.
Jokowi mengatakan, Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menlu Jepang akan membahas secara detail soal pembukaan perjalanan bisnis bagi kedua negara.
Pembahasan detail kerja sama ini ditargetkan selesai dalam satu bulan.
PM Suga yang berbicara setelah Jokowi juga menegaskan kesepakatan tersebut. Ia menyebut, pembukaan perjalanan antar-dua negara ini juga akan berlaku untuk tenaga medis.
"Kami memastikan untuk memulai kembali perjalanan antara kedua negara bagi pebisnis, termasuk perawat dan care giver," ujar Suga.
Baca Juga: Kementerian Perhubungan Dukung Eksportir Sulut Minta Penambahan Penerbangan Eskpor ke Jepang
Ketiga, Jokowi menyampaikan kendala izin impor produk Indonesia yang akan masuk ke Jepang kepada PM Suga.
Jokowi meminta PM Suga memberi perhatian terhadap kendala izin impor produk Indonesia.
"Saya tadi juga meminta perhatian terhadap Jepang, adanya kendala izin impor produk pertanian, produk kehutanan dan produk perikanan dari Indonesia," ujar Jokowi.
Jokowi juga mendorong Jepang untuk ikut berpartisipasi dalam Sovereign Wealth Fund atau dana investasi Indonesia.
Selain itu, Jokowi juga menyambut baik relokasi dan perluasan investasi perusahaan-perusahaan Jepang di Indonesia.
Baca Juga: Negara-negara yang Tutup Pintu untuk WNI, Terbaru adalah Malaysia
"Seperti Denso, Sagami, Panasonic, Mitsubishi Chemical dan Toyota," kata Jokowi.
Kendati demikian, PM Suga yang berbicara setelahnya tidak menanggapi secara langsung soal kendala izin impor yang disinggung Jokowi.
Ia hanya menekankan bahwa Jepang siap untuk terus bekerjasama dengan Indonesia, khususnya dalam pembangunan infrastruktur.
"Mengenai prioritas utama dalam pembangunan nasional yang ditekankan presiden Jokowi, Jepang akan secara mantap memajukan kerja sama di bidang infrastruktur seperti MRT, kereta semi cepat jalur Jakarta-Surabaya, pembangunan pelabuhan patimban, pembangunan pulau-pulau terluar dan kerja sama untuk meningkatkan ketahanan ekonomi," kata dia.