Menurutnya,pendamping sangat berpengaruh dalam menekan stunting dengan pendekatan berbagai program spesifik seperti pemberian kapsul daun kelor, suplemen multivitamin bagi ibu hamil dan program lainnya.
"Dengan adanya pendampingan dan pemberdayaan masyarakat tersebut, pihaknya mampu menurunkan prevalensi stunting dari 36 persen tahun 2018 menjadi 14 persen di tahun 2023 mendatang," imbuh Husni.
Husni menambahkan, tahun depan pihaknya akan melibatkan 90 orang pendamping yang berlatar belakang ahli gizi. Mereka bertugas menekan stunting di 9 Kabupaten yakni Kabupaten Gowa, Takalar, Jeneponto, Sinjai, Selayar, Pangkep, Pinrang, Toraja dan Toraja Utara.
Baca Juga: BKKBN Tingkatkan Layanan IUD Post Partum Guna Cegah Peningkatan Stunting