Ia mengungkapkan alasan menutup kawasan yang dulunya menjadi tempat lokalisasi.
Bagi Wali Kota Risma, tidak ada tujuan lain saat ia menutup kawasan ini hanya untuk menyelamatkan masa depan anak-anak.
"Terima kasih kepada warga Putat Jaya. Saya juga mohon maaf terpaksa dulu saya harus menutup kawasan ini. Karena saya melihat masa depan anak-anak akan terganggu kalau kondisinya seperti itu," ujarnya.
Meski saat itu sangat berat, namun hal itu harus dilakukan Risma untuk menyelamatkan anak-anak Surabaya.
Bahkan, ia mengaku mendapat berbagai ancaman saat akan menutup kawasan lokalisasi ini kala itu.
Baca Juga: Risiko Rendah, 50 Persen Wilayah Jawa Timur Masuk Zona Kuning
"Meski saat itu berat sekali untuk saya menutup. Tapi yakinlah ini untuk masa depan anak-anak, tidak ada hal lain kecuali itu," tuturnya.
Seiring berjalannya waktu, eks Lokalisasi Dolly kini telah menjelma menjadi salah satu sentra UMKM di Surabaya.
Produk dari warga di eks Lokalisasi Dolly ini pun telah memasuki berbagai pangsa pasar.
Sebagai informasi, sentra Pasar Burung dan Batu Akik ini juga dilengkapi berbagai fasilitas. Di antaranya, 104 gantangan burung untuk lomba, 4 Toilet, Kantor, Musholla, 2 Pos Pam Linmas dan lahan parkir. Terdapat pula 26 stand pedagang burung dan perlengkapan aksesoris burung, 10 stand kuliner dan 1 stand pedagang batu akik.
Pada acara peresmian ini juga dihadiri Forum Pimpinan Daerah (Forpimda) Kota Surabaya, Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) dan warga sekitar.