Sonora.ID – Tahukah kamu bahwa peta dunia selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu? Dalam kurun waktu 100 tahun, peta dunia telah berubah banyak.
Tidak hanya karena perubahan bentang alam, peta dunia yang berubah juga dibentuk oleh keberadaan baru atau hilangnya sebuah negara.
Contohnya adalah Yugoslavia, negara yang berdiri pada 1918 tetapi terpecah belah sehingga negara tersebut runtuh pada 1990-an.
Baca Juga: Mulai Kimbap Hingga Pizza, Inilah 7 Makanan Seharga USD 1 di Berbagai Negara
Hilangnya sebuah negara ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, misalnya dari runtuhnya kerajaan kuno, perpecahan wilayah, hingga penggantian nama negara.
Berikut ini Sonora.ID telah merangkum 5 negara di dunia yang 100 tahun yang lalu masih eksis tapi kini sudah tidak ada dari laman Tribuntravel yang mengutip Reader's Digest.
Yugoslavia
Sekitar seratus tahun yang lalu, Perang Dunia I menyebabkan begitu banyak kekacauan di wilayah perbatasan Eropa.
Sebuah negara di Eropa tenggara berdiri pada 1918 sebagai "Kerajaan Serbia, Kroasia, dan Slovenia" yang kemudian berganti nama menjadi Yugoslavia dalam satu dekade kemudian.
Baca Juga: Anda Pencinta Kuliner? Ini 3 Makanan Ekstrem yang Harus Anda Coba
Yugoslavia menyatukan banyak wilayah yang terdiri dari beragam budaya dan etnis dari bekas Kekaisaran Austro-Hungaria.
Negara baru ini mencakup Slovenia, Kroasia, Bosnia dan Herzegovina, Serbia, Montenegro, Kosovo, dan Macedonia.
Namun, pada abad ke-20 Yugoslavia mengalami konflik berupa perpecahan dan dikuasai selama Perang Dunia II.
Yugoslavia pun bersatu kembali di bawah kepemimpinan komunis pasca-perang, diikuti oleh pertempuran selama tahun 1990-an.
Sekarang, Yugoslavia secara resmi telah tiada. Banyak wilayahnya yang kini lebih damai pasca runtuhnya Yugoslavia.
Bahkan, kota pesisir Dubrovnik di Kroasia menjadi setting lokasi serial Game of Thrones King's Landing.
Inilah yang menjadikannya sebagai negara wisata populer sampai-sampai harus membatasi jumlah pengunjungnya yang membludak.
Baca Juga: 20 Negara Terbaik untuk Berbisnis, Indonesia di Peringkat Berapa?
Tibet
Meskipun Tibet diasosiasikan dengan para biksu Buddha yang damai dan pemimpin spiritualnya, Dalai Lama, wilayah barat laut India ini telah menjadi rebutan selama berabad-abad.
Tibet sebenarnya adalah negara yang independen sepenuhnya, tapi hanya dari 1912 hingga 1951, ketika Tibet menjadi bagian dari China.
Upaya untuk "membebaskan Tibet" sedang berlangsung, dan Dalai Lama pemenang Hadiah Nobel Perdamaian, yang kini sudah pensiun, masih tinggal di pengasingannya di India.
Tibet juga merupakan tempat tujuan bagi para petualang dan pendaki gunung karena tempat ini memiliki titik tertinggi di Bumi, Gunung Everest.
Baca Juga: Saking Cintanya, Warga Nigeria Akui Indomie Jadi Makanan Khas Mereka
Neutral Moresnet
Negara sangat kecil ini hanya memiliki luas wilayah tidak sampai satu mil persegi.
Neutral Moresnet dibentuk dari kesepakatan antara Belanda dan Prusia pada 1816, sehingga kedua negara dapat sama-sama memiliki akses ke tambang seng.
Neutral Moresnet memiliki bendera sendiri dan bahkan membuat uang koinnya sendiri.
Sejumlah upaya dilakukan untuk mengubah negara kecil menjadi wilayah utopia dengan 'bahasa buatannya; sendiri, Esperanto.
Namun, wilayah Neutral Moresnet menjadi korban Perang Dunia I, dan kini menjadi bagian dari Belgia. Penduduknya saat ini masih merayakan ulang tahun didirikannya Neutral Moresnet.
Baca Juga: Digemari di Seluruh Dunia, Singapura Buka Resto Khusus Jual Indomie
Abyssinia
Abyssinia sebenarnya adalah nama panggilan dari bangsa Arab dan Eropa untuk Ethiopia seratus tahun yang lalu.
Selama masa Scramble of Africa atau 'Perebutan Afrika' pada akhir abad ke-19, Italia mencoba untuk merebutnya, tetapi tidak dapat menggulingkan kekaisaran Ethiopia.
Faktanya, negara itu tidak pernah dijajah dan merupakan satu dari sedikit negara merdeka di Afrika sampai orang-orang Italia di bawah Mussolini menguasainya dalam waktu singkat di akhir 1930-an.
Setelah Perang Dunia II, Ethiopia menjadi satu di antara negara pendiri Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Baca Juga: Beberapa Negara ini Akan Tenggelam Pada 2050, Termasuk Indonesia
Ceylon
Pulau besar yang terletak di selatan India ini disebut Sri Lanka. Namun, sebelum 1972 pulau itu disebut Ceylon.
Ceylon adalah nama yang diberikan oleh orang-orang Eropa ketika pulau itu dijajah berabad-abad sebelumnya.
Ceylon berada di bawah kekuasaan Inggris sampai 1948.
Namun, akhirnya Ceylon menjadi bangsa yang merdeka dan melepaskan nama kolonialnya pada 1972 dan berganti menjadi Sri Lanka.
Setelah mengalami beberapa perang saudara di awal abad 21, kondisi wilayah ini sekarang lebih stabil.
Pada 2011, pemerintah Sri Lanka memutuskan mengubah semua nama lembaga negara yang masih menggunakan nama Ceylon sebagai upaya untuk menghilangkan sisa-sisa kolonialisme.
Artikel ini telah tayang di Tribun Travel dengan judul 5 Negara yang Hilang dari Peta Dunia, Ada Tibet Hingga Yugoslavia.