Kondisi ini tutur Nia, juga berkaitan dengan meningkatnya road trip atau berwisata dengan mobil pribadi yang menjadi tren baru perjalanan wisatawan domestik.
“Ini dikarenakan masih rendahnya kepercayaan wisatawan untuk bepergian menggunakan moda transportasi udara, yang preferensinya hanya sebesar 23%,” jelas Nia.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif juga berupaya membuktikan bahwa semua tempat usaha di dua sektor tersebut mengutakan prinsip-prinsip kebersihan, kesehatan, keselamatan dan lingkungan lestari bagi pelaku maupun konsumen, melalui strategi komunikasi ‘InDOnesia CARE’.
“Melalui brand dan kampanye InDOnesia CARE, kami berharap industri pariwisata dan ekonomi kreatif dapat menerapkan dan menegakkan protokol-protokol kesehatan guna menjaga produktivitas di era Adaptasi Kebiasaan Baru,” pungkasnya.
Baca Juga: Dana Hibah Untuk Pemkot Palembang Ditargetkan Cair Sebelum Penutupan Tahun
Dalam webinar tersebut, para pakar dan pegiat yang berkaitan dengan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ikut serta berdiskusi untuk mencari solusi terkait upaya untuk menghidupkan lagi dua sektor tersebut di Kalimantan Selatan.
Mulai dari kalangan akademisi, masyarakat peduli pariwisata, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis), hingga pegiat usaha jasa pariwisata dan perhotelan yang saling berbagi pemikiran untuk kemajuan pariwisata daerah.