Budi juga menjelaskan bahwa konsep bus itu nantinya akan disesuaikan dengan keinginan masyarakat Surabaya, yaitu murah, cepat, nyaman, dingin dan mudah diakses oleh masyarakat.
“Jadi, konsepnya nanti modern, sesuai dengan keinginan anak-anak milenial,” tegasnya.
Ia juga menjelaskan bahwa program BTS ini filosofinya untuk memindahkan kebiasaan, kebudayaan dan mindset masyarakat yang ketergantungan dengan kendaraan pribadi beralih ke angkutan umum. Bahkan, untuk menarik minat masyarakat supaya beralih ke kendaraan umum itu nantinya bisa digratiskan dulu, supaya terbentuk terlebih dahulu perilaku atau kebiasaannya menggunakan angkutan umum.
Baca Juga: Antisipasi Arus Balik Liburan, KAI Daop 8 Surabaya Siapkan 72 KA
“Baru setelah itu nanti mungkin akan berbayar. Bahkan, nanti kemampuan untuk membayar itu kita akan survie kemampuannya dan pasti akan ada subsidinya,” ujarnya.
Sedangkan untuk lelangnya, ia memastikan akan melalui e-katalog sekitar bulan November-Desember. Oleh karena itu, ia berharap sekitar bulan Maret sudah bisa dimulai di beberapa koridor.
“Sementara untuk jam operasionalnya, belum kita tentukan, mungkin sampai jam 10 malam tergantung koridornya,” imbuhnya.
Sementara itu, Wali Kota Risma mengaku sebenarnya meminta sembilan koridor kepada Kemenhub, sehingga apabila ini bisa dipenuhi, maka semua koridor di Kota Surabaya bisa terpenuhi semuanya.
“Nanti juga bisa terkoneksi dengan kota-kota penyangga,” katanya.
Baca Juga: Peresmian Awal Layanan Angkutan Aglomerasi Trans Jateng Koridor 1 PURWOMANGGUNG