Palembang, Sonora.ID - Rencana Pemerintah Indonesia mendatangkan vaksin corona dari China menuai pro-kontra dari berbagai lapisan masyarakat.
Hal ini dikarenakan beberapa stakeholder terkait menilai pemerintah terkesan terburu-buru dalam upaya mendatangkan vaksin tersebut.
Menanggapi hal ini, Pakar Epidemiologi Provinsi Sumatera Selatan, Dr. Iche Andriani Liberty meminta pemerintah supaya lebih transparan dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat dan para ahli dalam upaya vaksinasi yang rencananya akan dilakukan pada November mendatang.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Diperuntukan bagi Masyarakat Usia 18-59 Tahun saja, Terawan: Untuk Kemaslahatan Umat
“Supaya tidak timbul pertanyaan mengenai vaksin Covid-19, upaya yang harus dilakukan pemerintah hanya satu yaitu komunikasi yang transparan, mengingat saat ini warga Indonesia sudah pintar ditambah lagi adanya kemudahan akses informasi. Selain itu, perlu diketahui bahwa dalam pembahasan vaksin Covid-19 ini seluruh pakar juga tidak dilibatkan, sehingga transparansi memang harus dilakukan,” katanya kepada Smart Fm Palembang, Rabu (21/10) lalu.
Iche menambahkan, transparansi yang dimaksud antara lain efektifitas dari vaksin serta data lengkap mengenai vaksin ini yang sangat perlu diinformasikan kepada masyarakat.
“Efektifitas, tingkat keamanan dan data dari vaksin ini saya rasa perlu disampaikan kepada masyarakat guna menghindari beredarnya informasi hoax mengenai vaksin ini. Apalagi saat ini issue yang sedang hangat diperbincangkan mengenai sertifikasi halal dari vaksin ini, maka dari itu perlu sekali transparansi dari pemerintah,” ujarnya.
Baca Juga: Korsel Mulai Was-Was Usai 13 Warganya Meninggal karena Suntik Vaksin Flu
Sementara itu, terkait sertifikasi halal vaksin Covid-19, Ketua MUI Kota Palembang, Saim Marhadan meminta masyarakat untuk bersabar menunggu kepastian status kehalalan vaksin Covid-19 yang nantinya disuntikkan pada jutaan masyarakat Indonesia.
“Kami ingatkan kepada seluruh warga Palembang supaya tetap bersabar dan menunggu hasil penelitian yang saat ini dilakukan oleh MUI pusat,” tutupnya.