Banjarmasin, Sonora.ID – Pengabdian panjang Rubiannur, karyawan Yayasan Ukhuwah, Kalimantan Selatan, berbuah manis. Bersama 6 orang karyawan lainnya, ia mendapatkan apresiasi berupa 1 paket umrah ke Tanah Suci.

Penghargaan itu didapatkannya bukan tanpa sebab. Alumni Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al Jami itu, mendapatkan hadiah tersebut setelah mengabdikan diri selama 15 tahun lebih sebagai seorang guru di SDIT Ukhuwah, Banjarmasin.

Jika tidak ada aral melintang dan sudah dibuka oleh Pemerintah Arab Saudi, maka Ustaz Rubi sapaan akrab Rubiannur, akan berangkat ke Tanah Suci pada awal tahun depan.

Baca Juga: Penggunaan Bahasa Banjar Terkikis, Budayawan Kalsel Merasa Miss 

“Alhamdulillah. Berkat mengajar di Ukhuwah, Ulun (Saya.red) mendapatkan hadiah umrah,” syukurnya, saat menerima hadiah secara simbolis di sela-sela peringatan Milad ke-27 Yayasan Ukhuwah di GOR SIT Ukhuwah, pada Sabtu (24/10) siang.

Penghargaan ini menurutnya akan menjadi pelecut semangat untuk lebih meningkatkan lagi kinerja dalam membersamai dan membimbing peserta didik.

“Sudah seharusnya Ulun akan lebih giat lagi dalam mengajar dan terus berinovasi dalam mencerdaskan dan membentuk karakter siswa,” imbuhnya.

Meskipun ada tawaran untuk mengajar di tempat lain, namun dengan mantap Ia mengaku tidak tertarik karena Yayasan Ukhuwah benar-benar memerhatikan kesejahteraan tenaga pendidik dan karyawannya.

“Yayasan Ukhuwah terbaik bagi saya. Insya Allah sampai akhir hayat saya mengabdi di Yayasan Ukhuwah,” tandasnya.

Adapapun, Ketua Yayasan Ukhuwah, Sirajuddin Habibi menjelaskan bahwa pihaknya telah memberikan hadiah umrah kepada karyawan yang mengabdi selama 15 ini dalam 2 tahun terakhir.

“Alhamdulillah kita ada kerjasama dengan perbankan orang tua siswa selain (memakai) anggaran yayasan,” jelas Sirajuddin.

Dijelaskannya lagi, pemberian hadiah ini merupakan upaya untuk mempertahankan karyawan berprestasi yang memiliki dedikasi tinggi, agar tidak pindah kerja ke tempat lain.

“Kendala sekolah swasta itu adalah mempertahankan karyawan ketika ada tawaran PNS atau gaji yang lebih menggiurkan di tempat lain,” tambahnya.

Padahal dalam merekrut karyawan baru, yayasan banyak berinvestasi, seperti untuk pembekalan pegawai baru dan lain sebagainya.

“Dengan begitu ada harapan bagi mereka untuk bisa umrah. Kalau menabung kah lama baru bisa,” tutupnya.