Dalam rangka pemulihan ekonomi, berbagai stimulus telah diberikan baik oleh pemerintah pusat maupun Pemprov, berupa BLT, BNPT, Bantuan Subsidi Upah, hingga Banpres-PUM yang diberikan pada usaha mikro. Bukan itu saja, stimulus perbankan seperti kemudahan pengajuan kredit dan relaksasi kredit. Di mana, bantuan ini sama-sama bertujuan untuk membantu dan mengurangi beban dampak Covid-19 bagi masyarakat yang terdampak.
"Kami berharap semua ini bisa menjadi komplementer dari seluruh layanan sosial ekonomi kita. Yang tentunya harapannya adalah bisa meringankan beban masyarakat di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir," kata orang nomor satu di Pemprov Jatim ini.
Lebih lanjut disampaikan Khofifah, ke depan diharapkan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), sepert lain Bank Mandiri, Bank BNI dan BRI maupun bank lainnya turut serta. Hal ini penting, karena peran perbankan sangat diperlukan dalam rangka pemulihan ekonomi di Jatim, utamanya dalam hal perkreditan rakyat.
Baca Juga: Peringati Hari Santri, Walikota Malang Bagikan Bonus Santriwan-Santriwati Berprestasi
“Kita harus melakukan sinergi, harus kolaborasi karena masing-masing institusi memiliki program yang komitmennya sama untuk bisa menggerakkan ekonomi masyarakat terutama pelaku UMKM,” jelas Mantan Mensos RI.
Selain itu, secara khusus Khofifah juga memberikan apresiasi kepada jajaran Pemkab Situbondo serta seluruh tenaga medisnya karena jumlah kasus penyebaran dan kematian Covid-19 di Situbondo sudah semakin membaik. Karena itu secara khusus, pihaknya juga berterimkasih atas komitmen masyarakat sebagai garda terdepan dalam disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Berdasarkan data per tanggal 24 Oktober total kasus terkonfirmasi Covid-19 di Situbondo sebanyak 644 orang. Dengan kasus aktif 38 orang, sembuh 548 orang, dan meninggal 58 orang.
Baca Juga: Lirik Lagu 'Hari Santri' yang Diperingati Pada Tanggal 22 Oktober