Sonora.ID - Di masa pandemi seperti saat ini, tidak hanya kesehatan fisik yang harus dijaga dengan baik, namun kesehatan mental juga tak kalah pentingnya.
Bicara tentang mental health, musisi sekaligus dokter, Tompi, menyatakan bahwa marah, sedih, senang, atau merenung adalah hal yang wajar jika dilakukan dengan seimbang.
“Balance, dalam mengatur semua gambaran emosional. Dia boleh marah, boleh happy, boleh cemberut, sedih, semua boleh, sah-sahkan saja. Tapi harus balance, pada porsinya,” ungkapnya tegas.
Baca Juga: Soroti Kesehatan Mental, TikTok Gandeng WHO Hadirkan Program #MoveForMentalHealth
Pihaknya menyatakan bahwa jangan sampai ada orang yang saat marah sampai membabi buta, atau yang ketika merenung sampai merugikan orang lain.
Sedangkan pada masa krisis seperti saat ini, mental health problems menjadi hal yang akan sangat mudah muncul, mengingat banyaknya tekanan yang ada.
Tompi pun menyarankan bahwa salah satu caranya adalah dengan selalu menempatkan diri di lingkungan yang supportive.
Baca Juga: Kasus Bullying Dokter di RS Disebut untuk Latihan Mental, Begini Kata Ahli
Langkah atau tips yang satu ini sangat berkaitan dengan pentingnya memilih teman atau lingkungan agar memberikan dampak yang juga positif.
“Penting banget. Lu bisa gila cuma gara-gara temen lu gila sih. Jadi kalau saya, menghindari untuk berada di lingkungan yang membuat saya tidak nyaman,” sambungnya tegas.
Namun, di sisi lain, akan membawa dampak yang sangat besar juga ketika seseorang malas membangun lingkungan sosial sehingga tak lagi memiliki pertemanan.
Baca Juga: Sering Dilupakan, Ini Tips Self-Care untuk Kesehatan Fisik dan Mental
Padahal, diketahui bahwa manusia adalah makhluk sosial yang pastinya membutuhkan lingkungan pertemanan.
“Bergaul itu akan lebih memberikan exposure emosi, kita jadi lebih bisa merasakan apa yang orang lain rasakan. Lebih bisa menempatkan diri kita di posisinya dia,” tambah Tompi.
Seseorang yang tidak pernah bergaul akan hanya melihat sisi dunia dari dirinya sendiri, dan hal tersebut akan berpengaruh pada mental health bahkan ke cara berpikir.
Baca Juga: Mental Lembek seperti Kerupuk? Guru Grooming: Jangan Harap Bisa Survive