Pengembangan IKM dan UMKM jadi Prioritas Pemprov Kalsel di Tahun Depan

26 Oktober 2020 14:50 WIB
Penjabat Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar
Penjabat Sekdaprov Kalsel, Roy Rizali Anwar ( Humas DPRD Kalsel)

Banjarmasin, Sonora.ID - DPRD Provinsi Kalimantan Selatan menggelar Rapat Paripurna Tanggapan Gubernur atas Pemandangan Umum Fraksi terhadap Raperda APBD Tahun Anggaran 2021, Senin (26/10) siang.

Penjabat Sekda Prov. Kalsel, Roy Rizali Anwar memberikan penjelasan terhadap seluruh pandangan DPRD, mewakili Pelaksana Tugas Gubernur, Rudy Resnawan.

Di antaranya terkait upaya memprioritaskan pendanaan urusan wajib pemerintahan, seperti pelayanan dasar, kemiskinan, pengangguran, dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang banyak terjadi di masa pandemi CoVID-19.

Baca Juga: Buntut Unjuk Rasa Omnibus Law, Mahasiswa Longmarch Penuhi Panggilan Polda

Isu strategis itu ingin diselesaikan melalui pengembangan industri kecil menengah dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), mendorong investasi hilirisasi industri, pariwisata dan pertanian serta penguatan kesehatan, pendidikan dan keterampilan.

Pemerintah daerah juga berupaya meningkatkan efektivitas penyaluran subsidi ke masyarakat miskin dengan perbaikan basis data yang akurat dan terpadu, sehingga bantuan yang diberikan diberikan tepat sasaran, tepat jumlah, tepat harga dan tepat waktu, tepat kualitas serta tepat administrasi.

"Kami sependapat bahwa prioritas alokasi anggaran program kegiatan dapat sepenuhnya mengakomodir pemulihan sektor ekonomi, kesehatan sosial dan pendidikan," tutur Roy.

Disampaikannya, berkurangnya pendapatan daerah merupakan suatu kondisi yang nyata terjadi dan tidak bisa dihindari, sehingga rencana anggaran kas pendapatan baik sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD) maupun penerimaan dana transfer pusat ke daerah menjadi terkoreksi dan mengalami kontraksi

Karena itu perlu rasionalisasi rencana anggaran belanja dan upaya upaya optimalisasi pendapatan asli daerah dengan memperhatikan prinsip keadilan, tidak membebani masyarakat dan dunia usaha efisien, efektif serta akuntabel.

"Dengan adanya keterbatasan fiskal dalam pendanaan infrastruktur, maka sangatlah penting untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas, koordinasi lintas sektoral dan kreativitas pembiayaan melalui kerjasama dengan BUMN atau BUMD," sebutnya.

Secara khusus, Roy menyebut Rancangan APBD Tahun Anggaran 2021 diarahkan untuk menanggulangi dampak sosial dan kemiskinan, seperti program penguatan UMKM dan bantuan sosial.

EditorKumairoh
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm