Selain IMB, ternyata masih ada persoalan lain dalam proyek tiga jembatan itu. Yaitu tidak adanya Analisis Mengenai Dampak Lalu Lintas (Amdalalin).
Saat dikonfirmasi, Windi tidak bisa menjawabnya secara gamblang.
Ia hanya berdalih bahwa proyek yang dikerjakan ini demi kepentingan masyarakat.
Ia membandingkan dengan pihak swasta, yang setiap proyek dilakukan untuk kepentingan pihak investor.
"Tolong dicamkan. Kami lakukan ini untuk kepentingan masyarakat," cetusnya
Terakhir, dirinya juga membantah tudingan sebagian pihak, yang menyatakan proyek ini seakan-akan dipaksakan.
Baca Juga: Warga Pulau Bromo: Dipimpin Ibnu Sina, Banjarmasin Ibarat Rumah yang Dilengkapi Isinya
Ia lagi-lagi mengklaim, bahwa kegiatan tiga proyek itu sudah ada rencana kegiatannya.
Bahkan untuk Jembatan Pulau Bromo seharusnya dibangun di tahun ketiga kepemimpinan Wali Kota, Ibnu Sina.
Namun karena ada perencanaan yang tertunda dan pelelangan yang beberapa kali gagal, proyeknya pun baru bisa dilaksanakan di akhir tahun kepemimpinan Ibnu Sina.
"Tidak ada yang tergesa-gesa. Ini malah terlambat dari yang seharusnya direncanakan," tandasnya.