Sonora.ID - Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia membuat pemerintah menerapkan sejumlah kebijakan. Salah satu kebijakan yang diterapkan adalah Adaptasi Kebiasaan Baru dengan mengenakan masker dan wajib menjaga kebersihan tangan.
Akibatnya belakangan masker menjadi barang yang paling di cari. Akhirnya munculkah masker dengan berbagai bentuk dan juga rupa.
Namun sayangnya, dari sekian banyak masker masih terdapat masker yang terbukti kurang efektif menangkal paparan covid-19.
Salah satu masker yang dinilai kurang efektif adalah masker yang memiliki katup. Adanya penambahan katup membuat pemakai merasa nyaman.
Baca Juga: Sering Terjadi, Jangan Biarkan TV Menyala Saat Tidur atau Hal Buruk akan Terjadi
Ketika pemakai menghembuskan napas, katup pada masker akan langsung mengeluarkan udara pernapasan sehingga tidak terasa panas, lembab, atau sesak napas.
Adanya katup membuat harga menjadi lebih mahal dan seolah-olah masker lebih canggih dan lebih baik fungsinya.
Tetapi sayangnya pemakaian masker dengan katup tidak ada gunanya sama sekali dalam melawan penularan COVID-19.
Baca Juga: Sering Terjadi, Jangan Biarkan TV Menyala Saat Tidur atau Hal Buruk akan Terjadi
Katup akan langsung mengeluarkan udara pernapasan yang dihembuskan bersamaan dengan seluruh droplet tanpa melalui proses penyaringan.
Akibatnya jika pemakai masker berkatup adalah penderita COVID-19 yang tidak bergejala (asimptomatik) atau yang belum menunjukkan gejala sakit karena masih dalam masa inkubasi (presimptomatik), droplet yang tercemar virus penyebab COVID-19 dapat ikut keluar bersamaan dengan udara pernapasan tanpa melalui penyaringan apapun.
Droplet ini akan menginfeksi orang lain di sekitarnya.
Baca Juga: Wajib Dilakukan, Lepas Perhiasaan Anda Sebelum Tidur, Jika Tidak…
"Padahal esensi utama pemakaian masker adalah untuk melindungi orang lain dari kemungkinan tertular virus dari si pemakai. Sesuai dengan slogan ‘Maskerku melindungimu. Maskermu melindungiku’," tutur dr Santi yang dikutip dari laman Kenapa Ya Dok.
Walaupun tentunya juga memberikan perlindungan kepada pemakainya.
Masker berkatup memberikan perlindungan bagi pemakai karena udara yang dihirup mengalami proses penyaringan tetapi tidak bagi orang di sekitarnya, karena udara yang dihembuskan tidak mengalami proses penyaringan.
Mengingat proporsi penderita COVID-19 yang tidak bergejala cukup besar di Indonesia, sekitar 80%, maka orang yang merasa dan terlihat sehat belum tentu bebas COVID-19.
Jika pemakaian masker berkatup meluas, maka potensi penularan COVID-19 akan meningkat.
Orang yang menderita COVID-19 bisa saja tidak menunjukkan gejala sakit apapun, merasa sehat, terlihat sehat, tetapi berpotensi menularkan COVID-19 kepada orang-orang di sekitarnya seperti orang serumah, rekan kerja, orang yang dijumpai dalam transportasi umum, dan lainnya.
Memakai masker berkatup akan menyebabkan droplet mereka keluar dan berpotensi menyebabkan orang-orang di sekitarnya tertular COVID-19.
Baca Juga: Sering Pegal dan Nyeri Otot Selama WFH? Jangan Dianggap Sepele Ya!