Makassar, Sonora.ID - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) regional VI Sulawesi, Maluku dan Papua meluncurkan program pembiayaan melawan rentenir sebagai puncak kegiatan bulan inklusi keuangan 2020.
Kepala OJK Sulampua Moh Nurdin Subandi mengatakan program ini bernama Phinisi. Berbagai kemudahan ditawarkan untuk mempercepat pelayanan bagi masyarakat yang ingin melakukan kredit atau produk jasa keuangan lainnya.
"Phinisi merupakan kepanjangan dari program hapus ikatan rentenir di Sulawesi. Modelnya ada dua, yaitu kredit proses pencairan yang cepat dan model kredit berbiaya rendahr," ujar Nurdin saat memberi sambutan dalam acara puncak kegiatan bulan inklusi keuangan 2020 di Hotel Rinra Makassar, Senin (26/10/2020).
Baca Juga: Webinar OJK Regional VI Sulampua: Waspada Penipuan Berkedok Investasi
Nurdin mengakui iming-iming persyaratan yang mudah membuat masyarakat memilih pinjamam ke pihak rentenir. Namun membebani karena pemberlakuan bunga yang terkadang jauh lebih tinggi.
"Program ini dikerjasamakan dengan Bank Sulselbar. Menawarkan percepatan pelayanan kepada masyarakat yang ingin mengambil kredit," tambahnya.
Bulan inklusi keuangan 2020 ditutup secara simbolis oleh Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah.
Kegiatan dirangkaikan dengan pemberian penghargaan kepada Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD). Kabupaten Bone dinobatkan sebagai daerah terbaik TPAKD dari 7 daerah lainnya.
“Atas nama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, kami memberikan apresiasi kepada OJK, yang telah memberikan penghargaan TPAKD,” kata Nurdin Abdullah.
Daftar daerah yang meraih pengharaan diantaranya Kota Makassar, Kabupaten Sinjai, Luwu, Sidrap, Bantaeng, dan Selayar.
Menurutnya, setelah 22 daerah yang masuk dalam daftar TPAKD, selanjutnya akan menyusul lagi dua daerah lainnya yang belum masuk, yakni Soppeng dan Luwu Timur.
“Harapan kita, TPAKD yang telah dibentuk melakukan inovasi untuk menggali potensi daerah masing-masing. Pemprov Sulsel akan terus mendorong ekonomi sesuai instruksi presiden,” tuturnya.
Baca Juga: Webinar OJK Regional VI Sulampua: Waspada Penipuan Berkedok Investasi
Sementara itu, Ketua Panitia Aksesku 2020, Irmayanti Sulthan menyampaikan bahwa berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan oleh OJK pada tahun 2019 terhadap 12.773 responden di 34 provinsi di Indonesia, menunjukkan bahwa indeks literasi keuangan secara nasional baru mencapai sebesar 38,04%.
“Sementara di Sulawesi Selatan baru mencapai sebesar 32,46 persen dan indeks inklusi keuangan secara nasional sebesar 76,1 persen dan di Sulawesi Selatan telah mencapai 86,91 persen,” terangnya.
OJK bersama industri jasa keuangan secara proaktif mendukung pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang diinisiasi oleh pemerintah untuk meminimalisir dampak pandemi Covid-19 melalui berbagai kebijakan, program maupun kegiatan