Bandung, Sonora.ID - Kongres Kebudayaan Indonesia pada 2018 telah menghasilkan sebuah resolusi penting yakni penyelenggaraan event kebudayaan bertaraf nasional sebagai ruang dialog dan ekspresi pemajuan kebudayaan.
Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) yang diselenggarakan pertama kalinya pada Oktober 2019 lalu merupakan langkah konkrit dari resolusi tersebut.
"PKN tahun ini adalah yang kedua. Yang pertama 2019. Waktu itu kita selenggarakan secara luring. Nah tahun ini pun rencananya seperti itu. Konsepnya sudah sangat matang, tempatnya pun kita rencanakan di Senayan, tapi karena ada pandemi Covid-19, acaranya kita pending dan hampir gagal. Tapi akhirnya Kementrian memutuskan untuk tetap melaksanakannya namun secara daring atau virtual. Ya sudah, kita rubah habis-habisan konsepnya," jelas Sjamsul Hadi, Direktur Kepercayaaan Kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI, usai membuka acara Rapat Juri Perlombaan PKN 2020 di Bandung, Senin (26/10/2020).
Baca Juga: Calon Pendaftar Kecewa, PKN STAN Tahun Ini Tidak Membuka Pendaftaran
PKN 2020 akan berlangsung pada 31 Oktober-30 November 2020, bertema 'Ruang Bersama Indonesia Bahagia' dengan menekankan pada 'penguatan tubuh dalam perspektif kebudayaan' atau Culture Resilience.
Di bawah tema ini, PKN 2020 menjadi ajang pengekspresian ribuan seniman tradisi, kontemporer dan urban. PKN ini membuka ruang ekpresi seni dan budaya kepada masyarakat serta sekaligus menggerakkan ekonomi budaya di tengah pandemi Covid-19.
Pada PKN 2020 ini melibatkan 4791 seniman dan pekerja seni, 27 tema konferensi, 93 pergelaran, dan 1477 lukisan yang dipamerkan secara virtual.
Baca Juga: Pemkot Semarang Gelar Festival Tari Semarangan #kamimasihada Secara Virtual
Dalam pelaksanaannya, Komite Permainan Rakyat dan Olahraga Tradisional Indonesia (KPOTI) ikut terlibat pada Divisi Kompetisi. Ketua Umum KPOTI, Mohamad Zaini Alif mengemukakan bahwa pada divisi ini menghadirkan inovasi bentuk kegiatan hybrid sehingga pelaksanaan PKN tidak merubah atau bergeser dari nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.
"Jadi itu tetap ada experience dalam permainan, tetap terhubung dengan kekhasan dari permainan rakyat dan olahraga tradisional Indonesia. Berbagai pelaksanaan kompetisi dilakukan masyarakat umum dan perwakilan tiap provinsi di seluruh Indonesia," ucap Zaini.
Lebih lanjut Zaini mengatakan, kompetisi di Pekan Kebudayaan Nasional tahun ini menghadirkan 7 cabang kompetisi yang terdiri dari 4 kompetisi antar Provinsi yang merupakan kompetisi berjenjang dari Pekan Kebudayaan Daerah yang diselenggarakan di tingkat provinsi dan kabupaten, dan 3 kompetisi untuk masyarakat umum yang salah satunya adalah 'Satu menit bermain permainan Tradisional' yang diikuti oleh 300 lebih peserta dari berbagai daerah di Indonesia.
Baca Juga: Peringatan Hari Santri se-Jawa Tengah Dilakukan secara Virtual
"Cabang-cabang lainnya diantaranya yaitu Lama-Run Egrang Halang Rintang, Lomba Bakiak Kreasi (LOBAK), Bolak Balik Balok (BBB) dan Congklak Virtual, sedangkan untuk kategori Umum yaitu Lamar-Run Egrang Kreasi Gerak, Lomba Papancakan Tertinggi (Lompati) dan Satu Menit Permainan Tradisional," tambah Zaini.
Menurut Zaini, hilirisasi dari proses kompetisi adalah penjurian yang melibatkan lebih dari 30 juri ahli baik dari unsur seniman, akademisi dan ahli permainan rakyat dan olahraga tradisional Indonesia.
Kompetisi akan di kemas dan disajikan dalam bentuk video yang menawarkan sajian baru permainan tradisional dengan melibatkan unsur-unsur teknologi modern dan mudah di nikmati, penokohan dari tradisi masyarakat yang akan mengantarkan video menjadi pemandu lomba/kompetisi ini, yang didukung oleh public figur (artis) Indonesia.
Baca Juga: Digelar Virtual, CMSE 2020 Fokus Tingkatkan Literasi dan Inklusi Pasar Modal
PKN adalah upaya negara dan masyarakat di dalam membangun wadah kerja bersama untuk melahirkan ruang-ruang keragaman berekspresi, dialog antar-budaya, serta inisiatif dan partisipasi inovatif yang dikelola secara berjenjang dari Desa hingga ke Ibukota.
Di dalamnya terdapat rangkaian kegiatan yang ditujukan untuk memfasilitasi ekosistem kebudayaan sebagai garda terdepan dalam memajukan kebudayaan Indonesia.
Baca Juga: Libur Panjang, KA Wisata dan DAOP 2 Tambah Perjelanan Kereta Api