Sonora.ID - Beragam cara digunakan oleh pasangan suami istri untuk merencanakan program keluarga berencana. Salah satu cara yang kini tengah digandrungi pasutri dalam melakukan program keluarga berencana adalah menggunakan kontrasepsi.
Salah satu kontrasepsi yang termasuk populer dilakangan pasutri adalah Kontrasepsi Tubektomi. Kontrasepsi Tubektomi atau ligasi tuba adalah bentuk kontrasepsi permanen pada wanita untuk mencegah kehamilan.
Tubektomi dilakukan dengan melibatkan operasi kecil di mana saluran tuba wanita dipotong atau ditutup.
Baca Juga: Penyakit Degeneratif Masih Teratas Penyumbang Kematian di Indonesia
Tujuannya, yakni menghentikan sperma dapat mencapai sel telur untuk membuahinya.
Melansir Health Line via Kompas.com, tubektomi dapat dilakukan dengan anestesi umum baik dengan prosedur laparoskopi sederhana yang memakan waktu sekitar 30 menit atau prosedur bedah yang lebih kompleks (laparotomy mini) yang membutuhkan rawat inap selama satu atau dua hari.
Metode kontrasepsi tubektomi harus dipikirkan secara masak masak dahulu.
Lantaran Kontrasepsi Tubektomi memiliki keuntungan dan kekurangan tersendiri yang bisa menjadi pertimbangan bagi setiap pasangan sebelum melakukannya.
Berikut adalah rincian keuntungan dan kerugian dari kontrasepsi tubektomi yang dikutip dari Healthnavigator.org,:
Baca Juga: Insomnia Akut, 5 Hal Ini Dapat Anda Lakukan Agar Bisa Tertidur Pulas
Keuntungan tubektomi:
Anda tidak harus ingat untuk minum pil setiap hari dalam pelaksanaan program keluarga berencana (KB). Setelah prosedur tubektomi selesai, itu adalah bentuk pengendalian kelahiran yang sangat efektif.
Tubktomi tidak mengganggu hubungan seksual. Tidak ada efek samping jangka panjang yang signifikan.
Adapun kerugian tubektomi Karena tuberktomi bersifat permanen dan sulit untuk dikembalikan, beberapa orang menyesal melakukannya, terutama jika keadaan mereka berubah.
Tubektomi tidak melindungi dari penyakit menular seksual (PMS), termasuk infeksi human immunodeficiency virus (HIV).
Baca Juga: Sering Pegal dan Nyeri Otot Selama WFH? Jangan Dianggap Sepele Ya!
Ada kemungkinan komplikasi terkait operasi jangka pendek seperti ketidaknyamanan, infeksi, memar atau perdarahan di lokasi operasi, dan kemungkinan reaksi terhadap anestesi Saluran tuba bisa tersambung kembali, tapi ini sangat jarang terjadi.
Sebagian besar tubektomi adalah prosedur yang aman dengan sedikit komplikasi. Kebanyakan wanita tidak mengalami masalah setelah ligasi tuba.
Namun, sebelum melakukan prosedur ini, Anda sebaiknya bediskusi dulu dengan pasangan. Sekali lagi, Anda hanya boleh melakukan tubektomi juga yakin tidak menginginkan anak lagi atau tidak menginginkan anak sama sekali.
Jadi, pertimbangkan semua opsi dan gunakan metode kontrasepsi lain sampai Anda benar-benar yakin mengenai hal tersebut.
Dokter biasanya juga akan lebih dulu bertanya tentang keadaan Anda, memberikan informasi detail tentang tubektomi, dan mungkin merekomendasikan konseling sebelum memutuskan untuk menyetujui proses tubektomi.
Baca Juga: Beberapa Penyakit Berbahaya Ini Bisa Dideteksi Lewat Bau Mulut, Lho!
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Keuntungan dan Kerugian Kontrasepsi Tubektomi"