Sonora.ID - Pertumbuhan digital di masa pasca-pandemi akan terus mengalami peningkatan. Salah satunya digital payment.
Hasil riset yang dilakukan Inventure, menunjukkan bahwa pandemi COVID-19 mendorong pembayaran secara cashless, cardless dan contcatless menjadi prioritas konsumen saat bertransaksi.
Dari 629 responden sebesar 63,5% mengatakan setuju sedangkan sebesar 36,5% mengatakan tidak setuju.
Sehingga secara umum dapat disimpulkan bahwa digital payment akan menjadi cara baru saat bertransaksi di era post-COVID-19.
Baca Juga: Hindari Gratifikasi, KSP Laporkan Hadiah Sepeda dari Daniel Mananta untuk Jokowi
"Di tahun 2021, adopsi konsumen terhadap digital payment akan mengalami fase kritikal dimana cara transaksi baru ini bakal menjadi mainstream di area urban," kata Managing Partner Inventure Yuswohady dalam Press Conference Indonesia Industry Outlook (IIO) 2021.
Selain itu Yuswohady juga mengatakan bahwa aplikasi digital di era next normal yaitu setelah vaksin diproduksi dan didistribusikan akan kian diminati oleh masyarakat termasuk dalam melakukan aktivitas transaksi di restoran. Mulai dari mencari informasi, resevasi, memilih menu hingga pembayaran.
Baca Juga: Penghargaan Best Partner Departemen Manajemen FEB Unair dari Smart FM Surabaya
Hal ini lanjut Yuswohady, tentu merubah consumer journey ketika ingin dine-in di resto. Tidak ada lagi waiting list dan antrean mengular karena konsumen menuntut restoran untuk going digital sehingga consumer journey menjadi lebihefektif dan efisien.
Berdasarkan dari hasil riset yang dilakukan oleh Inventure terhadap 419 responden, setelah vaksin didistribusikan, konsumen Indonesia akan semakin massif mengadopsi perangkat digital dalam menggunakan jasa restoran.
Sebagian besar responden yaitu sebesar 66,7% akan melakukan reservasi secara digital. Sementara 52,5% responden memilih menu dengan secara digital.
"Untuk sukses di lanskap bisnis resto pasca pandemi, tidak ada pilihan lain bagi para pelaku resto untuk Go Digital," kata Yuswohady
Baca Juga: Bantu Penanganan Perkara Persaingan Usaha, Media Diminta Selalu Kritis