Sonora.ID - Terkait UU Cipta Kerja yang sudah beberapa minggu ini masih menjadi perbincangan hangat di masyarakat, berbagai pandangan pun muncul.
Banyak yang tidak setuju dan kemudian turun ke jalanan untuk menyampaikan aspirasi mereka, namun tak sedikit juga yang mendukung.
Terkait banyaknya mahasiswa atau pemuda yang kritis dengan disahkannya UU Cipta Kerja tersebut, Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Jendral TNI Moeldoko menyatakan bahwa dirinya mengapresiasi gerakan pemuda tersebut.
Baca Juga: Jokowi akan Tanda Tangan UU Cipta Kerja, Moeldoko: Tinggal Nunggu Waktu
Baginya, aksi protes yang dilakukan para mahasiswa adalah usaha untuk mengambil peran untuk mengubah sejarah bangsanya.
Meski demikian, pihaknya juga menyatakan bahwa aksi mahasiswa tersebut harus tetap disiplin dan tidak digelar dengan cara yang serampangan.
“Itu modal bagi bangsa kita untuk selalu optimis. Pembelajaran politik yang benar bagi anak muda dan sangat penting,” ungkapnya dikutip dari Kompas.TV.
Baca Juga: Zainal Arifin Buat Karni Tak Berkutik di Depan Mahfud MD dan Moeldoko
Tak hanya bisa mengubah sejarah bangsa, namun Moeldoko juga menilai bahwa jika tidak ada pemuda yang kritis maka khawatir anak-anak pun akan menjadi instrument kekerasan.
“Kalau tidak malah jadi repot, karena anak-anak akan menjadi instrument kekerasan. Tapi perlu saya ingatkan adanya pameo yang sangat buruk, biar keliru asal heroik,” sambungnya menegaskan.
Dengan demikian, pihaknya meminta kepada mahassiwa dan para generasi muda untuk melihat fenomena ini scara komprehensif.
Baca Juga: Kurir Narkoba Manfaatkan Aksi Demo UU Cipta Kerja untuk Transaksi
Karena baginya, saat ini pemerintah sedang berusaha mengupayakan tersedianya lapangan pekerjaan yang luas, dan salah satu usahanya adalah dengan disahkannya UU Cipta Kerja tersebut.
Moeldoko menyatakan bahwa kelak undang-undang tersebut akan berguna bagi anak muda untuk memperoleh pekerjaan.
“Tetapi anak muda, calon tenaga kerja baru, justru menolaknya. Jangan sampai anak-anak muda terprovokasi hasutan atau ajakan yang dia sendiri tidak paham,” jelasnya.
Baca Juga: UU Cipta Kerja Dinilai Cacat Hukum, Buruh Siap Debat dengan DPR RI