Lebih Pilih Sekolah ke Kaltim, Warga Perbatasan Kotabaru Perlu SMA

30 Oktober 2020 10:30 WIB
Lebih Pilih Sekolah ke Kaltim, Warga Perbatasan Kotabaru Perlu SMA
Lebih Pilih Sekolah ke Kaltim, Warga Perbatasan Kotabaru Perlu SMA ( Istimewa)

Banjarmasin, Sonora.ID – Selama 35 tahun terakhir, warga Desa Mulyoharjo, Kecamatan Pamukan Utara, Kabupaten Kotabaru harus melanjutkan pendidikan SMA ke daerah lain karena tidak adanya fasilitas tersebut.

Bahkan tak sedikit yang memilih sekolah ke provinsi tetangga di Kalimantan Timur, yang dapat ditempuh dalam jarak 2 kilometer dan jauh lebih dekat daripada SMA milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan di desa lain yang jaraknya mencapai 25 kilometer.

Kepala Desa Mulyoharjo, Rahmat mengatakan bahwa puluhan tahun sudah kondisi itu berlangsung. Meskipun sempat ada satu SMA swasta berdiri, namun dua tahun terakhir harus ditutup karena permasalahan administrasi.

Baca Juga: Dinobatkan sebagai Menteri Keuangan Terbaik, Sri Mulyani Akui Pernah Dapat Nilai Merah

“Ada empat desa sebenarnya yang belum bisa menikmati pendidikan di kabupaten ini. Hingga sekarang, rata-rata remaja di Desa Mulyoharjo masih banyak yang menimba ilmunya ke Kaltim untuk tingkat SMA,” tuturnya dalam kesempatan reses bersama Anggota DPRD Kalimantan Selatan, Muhammad Yani Helmi, beberapa waktu lalu.

Ia berharap pemerintah segera menindaklanjuti masalah ini dengan membangun SMA baru agar warga tak perlu lagi sekolah ke daerah tetangga.

“Idealnya, kami menginginkan ada dua SMA atau satu SMK, agar kebutuhan edukasi di desa kami yang dekat dengan perbatasan bisa merasakan kesetaraan seperti yang ada di perkotaan,” ungkapnya lagi.

Baca Juga: Bulan Depan SMP di Banjarmasin Boleh Tatap Muka, SD Tunggu Dulu

Hal yang sama juga disampaikan Kepala Desa Sekayu Baru, Lamsyah yang juga ingin adanya pembangunan SMK di daerahnya dengan kebutuhan jurusan yang meliputi perkebunan dan pertanian.

Mengingat selama ini dua bidang tersebut yang sangat diperlukan untuk menunjang pengembangan sektor perekonomian masyarakat yang rata-rata memang bekerja sebagai pekebun dan petani.

“Memang jarak juga jadi permasalahan, selain infrastruktur jalan yang tidak mendukung. Minimal juga ada SMK karena mayoritas di sini banyak yang mengambil jenjang kejuruan,” paparnya.

Baca Juga: SMP di Banjarmasin Boleh Buka Bulan Depan, Cium Tangan Dihilangkan

Menyikapi keluhan tersebut, Yani Helmi yang akrab disapa Paman Yani itu mengaku baru kali ini mendapatkan informasi tidak adanya bangunan SMA/SMK di wilayah yang dekat dengan perbatasan provinsi.

Ia menegaskan akan segera membawa masalah ini kepada pihak terkait, mengingat kesetaraan pendidikan merupakan prioritas utama untuk mencerdaskan bangsa.

“Yang pasti saya malu dan hal ini akan segera jadi catatan bagi Dinas Pendidikan untuk tingkat provinsi Kalimantan Selatan,” tuturnya usai reses.

Bahkan menurutnya tak menutup kemungkinan akan dilakukan pemanggilan dinas terkait ke DPRD Kalimantan Selatan sesuai dengan komisi terkait agar masalah yang dihadapi masyarakat segera mendapat solusinya.

Baca Juga: Poros Milenial Banjarmasin Nyatakan Dukungan kepada Ibnu Sina - Arifin

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm