Artinya, semakin lama seseorang menderita diabetes, maka kian besar juga peluangnya untuk terkena penyakit ginjal. Nama lain untuk nefropati diabetik adalah glomerulosklerosis diabetik.
Penderita diabetes juga berisiko mengalami masalah ginjal lainnya, termasuk penyempitan pembuluh darah ke ginjal yang disebut stenosis arteri renalis atau penyakit renovaskular.
Gejala gagal ginjal Merangkum Mayo Clinic, bagi penderita diabetes, masalah ginjal biasanya muncul saat pemeriksaan oleh dokter.
Terkadang, seseorang dapat menderita diabetes tipe 2 tanpa menyadarinya. Ini berarti kadar gula darah tinggi yang tidak terkendali mungkin secara perlahan dapat merusak ginjal mereka.
Pada awalnya, satu-satunya tanda adalah kadar protein yang tinggi dalam urine, tetapi ini tidak menunjukkan gejala.
Mungkin perlu waktu bertahun-tahun sebelum ginjal rusak parah, sehingga menimbulkan gejala. Beberapa gejala gagal ginjal yang bisa terjadi akibat diabates mungkin termasuk:
- Retensi cairan berupa pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki, tangan atau mata
- Kelelahan
- Sakit kepala
- Mual
- Muntah
- Sesak napas
- Meningkatnya kebutuhan untuk buang air kecil
- Kebingungan atau kesulitan berkonsentrasi
- Kehilangan selera makan
- Gatal yang terus-menerus
Jika Anda menderita diabetes, kunjungi dokter setiap tahun untuk tes urine yang mendeteksi protein dan tes untuk memeriksa kadar kreatinin dalam darah Anda.
Tes ini membantu menentukan seberapa baik ginjal berfungsi.
Baca Juga: Stop Kebiasaan Tidur di Sofa, Ini 3 Dampak Buruk Yang Akan Anda Alami
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Bagaimana Diabetes Bisa Sebabkan Gagal Ginjal?"