“Umumnya dampak adanya libur panjang ini setelah satu bulan terlihat lonjakannya. PSBB ketat di Jakarta kemarin itu kan dilakukan sebulan setelah libur panjang,” ungkapnya menjelaskan.
Sebelumnya diketahui bahwa DKI Jakarta kembali menerapkan PSBB ketat pada 14 hingga 27 September 2020 yang lalu, kemudian diperpanjang hingga 11 Oktober, dan berhasil menekan perkembangan virus corona di Ibu Kota.
Sepekan setelah PSBB ketat berakhir, laju penambaha kasus harian COvid-19 di DKI cenderung berada di bawah 1.000 kasus.
Baca Juga: Pemprov Jawa Barat Gelar Operasi Gabungan Selama Libur Panjang
Melihat angka tersebut, Dicky mengingatkan bahwa bukan tidak mungkin kasus Covid-19 ini kembali melonjak sebagai dampak dari libur panjang Maulid Nabi pada akhir pekan lalu.
Dengan demikian, peran Prmprov sangat dibutuhkan untuk mengantisipasi jika tidak ingin PSBB ketat kembali diberlakukan.
Baca Juga: Kadin DKI: PSBB Transisi Jakarta, Ekonomi Kembali Bergairah