Banjarmasin, Sonora.ID – Tak hanya fokus pada perbaikan kerusakan lingkungan melalui penanaman pohon di lahan kritis, program Revolusi Hijau yang digalakkan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan juga berupaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan hutan.
Salah satunya dengan mengembangkan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) yang diharapkan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar yang selama ini didominasi petani dan juga pekebun.
Baca Juga: HUT Ke- 351 Sulsel Jadi Momentum Kebangkitan Komoditas Unggulan
Terlebih hutan di Kalimantan Selatan memiliki luas hingga 1,7 juta hektar dengan keanekaragaman hayati yang melimpah untuk dikembangkan.
Penjabat Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, Roy Rizali Anwar mengatakan bahwa sejauh ini, Dinas Kehutanan mengembangkan sekitar 16 jenis HHBK yang potensial, mulai dari berbagai jenis madu, olahan bambu, kayu manis, kopi dan lain sebagainya.
“Inti dari program Revolusi Hijau selain menanam untuk perbaikan kerusakan lingkungan, juga untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.