ia menambahkan saat ini kaum milenial khususnya di perkotaan sudah relatif paham dengan Keluarga Berencana.
” mereka sudah paham usia menikah, bagaimana menunda kehamilan, semua bisa diakes, dan mereka lebih kreatif,” ujarnya.
Kabid Pengendalian Penduduk, Dra. Yuli Riati, MM mengatakan bahwa bonus Demografi sudah sangat significant, masyarakat harus berfikir keras untuk meningkatkan pengetahuan dan skill agar tidak kalah bersaing.
” usia produktif 69 %, usia non produktif 25 % sisanya lansia, bukan suatu yang gampang, dimulai dari ibu saat mengandung 9 bulan, mulai dari gizi, periksa kehamilan, juga setelah kelahiran terus mendapat perhatian,” ujarnya.
ia menambahkan pemerintah juga fokus dengan memberantas stunting, stunting banyak timbul akibat keluarga yang tidak berencana.
Baca Juga: Audiensi BPKN di Jatim, Wagub Emil: Tidak Takut Tapi Tetap Tanggung Jawab