Banjarmasin, Sonora.ID – Buntut penyataan Presiden Prancis, Emmanuel Macron terkait Islam dan tanggapannya menyangkut karikatur Nabi Muhammad SAW yang dianggap sebagai kebebasan berekspresi, tak hanya menimbulkan gejolak di ibukota negara di Jakarta, namun juga di daerah.
Di Banjarmasin, aksi protes dilakukan dengan memboikot produk asal Prancis oleh sejumlah ritel modern, yang segera menarik produk-produk tersebut dari etalase tokonya.
Bahkan siang nanti, (06/11), massa dari Forum Silaturahim Majelis Ta’lim Banjarmasin berencana menunjukkan sikap lewat ‘Aksi Damai Cinta Nabi, Bela Nabi’.
Baca Juga: Kecewa dengan Pernyataan Macron, Ritel Modern di Banjarmasin Tarik Produk Prancis
Berdasarkan informasi yang diterima redaksi Smart FM Banjarmasin, surat pemberitahuan aksi dan permohonan audiensi dengan DPRD Kalimantan Selatan sudah diterima pihak Sekretariat DPRD Provinsi.
Dalam surat yang ditandatangani Koordinator Aksi, Akhyar, aksi dilaksanakan sekitar pukul 13.30 WITA atau selepas salat Jumat yang dimulai dari titik kumpul di Halaman Masjid Raya Sabilal Muhtadin di Jalan Merdeka.
Massa nantinya bergerak ke depan Gedung DPRD Kalimantan Selatan di Jalan Lambung Mangkurat, yang jaraknya hanya sekitar 400 meter dari titik kumpul.
Inti dari aksi tersebut dijelaskan Akhyar adalah menyikapi pernyataan Macron yang menurut pihaknya sudah melecehkan agama Islam dan menghina Nabi Muhammad SAW, sehingga tidak boleh didiamkan tanpa ada tindakan apapun.
Baca Juga: Seruan Boikot Produk Prancis, Danone: Aqua dan SGM Murni Pengembangan Dalam Negeri
Dari pantauan di lapangan, rencana aksi juga ditindaklanjuti pihak kepolisian dengan pengamanan ketat oleh aparat kepolisian, sesuai dengan protokol pengamanan objek vital saat aksi unjuk rasa digelar.
Sejak pagi hari sekitar pukul 10.00 WITA, personel kepolisian sudah disiagakan untuk mengamankan jalannya aksi, di antaranya dari Sat Brimob dan Sabhara Polda Kalsel, yang dibantu personel dari Polres jajaran dan TNI, serta kendaraan taktis sebagai bentuk optimalisasi pengamanan.