Balikpapan, Sonora.ID - Rumah Tahanan dan Lembaga Pemasyarakatan Kelas 2A Balikpapan melaksanakan bakti sosial dengan menyerahkan bantuan kepada anak yatim piatu di rumah Komunitas Peduli Anak Jalanan – Kopaja Balikpapan yang terletak di Jl Manunggal RT 25 Kelurahan Sungai Nangka Balikpapan Selatan.
Bakti sosial yang dilaksanakan Rutan dan Lapas ini, merupakan rangkaian memperingati Hari Dharma Karyadhika 2020. Penyerahan bantuan bagi rumah Kopaja dalam bentuk vitamin, masker,hand sanitizer dan sembako dan langsung diberikan oleh karyawan Rutan dan Lapas.
"Bantuan yang diberikan Rutan dan Lapas ini berupa masker,vitamin, hand sanitizer, sedangkan sembako merupakan sumbangan dari pengawai Rutan dan Lapas.Hal ini, sebagai bentuk peduli kepada masyarakat kepada anak–anak di rumah Kopaja," kata Kasubsi Pengelolaan Rutan Balikpapan Suyatmira,Rabu (04/11/2020).
Baca Juga: Walikota Balikpapan Diduga Terlibat Politik Praktis Salam Pilkada Balikpapan
Sementara itu, Kasi Pembedayaan warga Binaan Lapas Kelas 2 A Balikpapan Kristanto mengungkapkan, bakti sosial yang dilaksanakan Lapas dan Rutan ini dalam rangkaian memperingati hari Dharma Karyadhika ke 2020. Sebelum melaksanakan kegiatan bakti sosial, rutan dan lapas telah mengikuti apel virtual bersama Kemenkumham RI.
"Tidak hanya memberikan bantuan sembako,masker, hand saniter dan vitamin.Pegawai Rutan dan Lapas ikut andil membagikan masker dan vitamin kepada pengguna jalan yang melintasi kantor Rutan dan Lapas," katanya.
Kristanto menambahkan, pembagian masker dan vitamin kepada pengguna jalan yang melintas ini sebagai bentuk dukungan Rutan dan Lapas terhadap protokol kesehatan Covid 19.
Saat di wawancarai Smart FM.Pendiri rumah singgah Kopaja Agus Kuswanto mengungkapkan, pihaknya sangat mengapresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada Rutan dan Lapas Balikpapan yang untuk kedua kalinya memberikan bantuan berupa sembako, masker, hand sanitizer dan vitamin.
"Bantuan ini tentunya sangat berguna bagi 213 anak penghuni rumah singgah Kopaja sehari harinya. Penghuni Kopaja rata-rata anak putus sekolah, mantan anak ngelem dan mantan penjual koran. Untuk rumah singgah ini ditempati hanya 40 hingga 50 anak saja," katanya.
Agus menambahkan, dirumah singgah Kopaja ini anak anak diajarkan cara berkarya seperti membuat keterampilan tangan berupa tas,patung dari tanah liat, belajar memasak, diberikan pengajaran bagi mereka yang tidak bisa membaca.
Adapun rumah singgah Kopaja ini Telah berdiri selama 18 tahun dan saat ini telah memiliki 25 relawan.