Ia juga menyebutkan bahwa kondisi perekonomian saat ini belum menentu karena dampak pandemi CoVID-19, di mana sebagian besar anggaran pembangunan dialihkan untuk penanganan para pasien dan dampak lainnya.
Bahkan karena hal itu pula, besaran APBD tahun depan juga aka turun drastis, yakni hanya sekitar Rp5,4 triliun lebih dari yang sebelumnya sekitar Rp7 triliun.
Baca Juga: Seluruh Daerah Rawan Pemilu, FKDM Kalsel Rapatkan Barisan
“Kita masih menemukan beberapa kegiatan yang belum prioritas, jadi maksud kita harus menumbuhkan rasa kesadaran untuk menggunakan anggaran sehematnya,” tegasnya lagi.
Menurut politikus PDI Perjuangan ini, jika efisiensi dapat dilaksanakan dengan baik dan tepat, maka upaya pemulihan ekonomi di Kalimantan Selatan dapat optimal.