Pada kondisi tertentu, kata Hanafi, arus angin mendorong kristal-kristal es itu ke bawah. Sehingga, massa kristal-kristal es itu sampai ke bumi dalam kondisi belum sempat mencair.
“Jadi massanya belum sempat berubah menjadi cair sudah sampai ke permukaan bumi. Itu kasusnya sering terjadi. Jadi belum berubah menjadi cair,” jelas Hanafi dikutip dari whatsapp group media BMKG Wilayah IV.
Ia mengatakan, pada kondisi peralihan musim kemarau ke musim hujan, udara belum stabil. Pada prosesnya, wan-awan seharusnya bercampur dulu untuk jatuh ke bumi.
Baca Juga: HUT Makassar ke-413, Ada Pesta Great Sale di Pusat Perbelanjaan
Tapi karena ada dorongan angin yang kuat sehingga proses pencampuran massa dalam awan itu tidak terjadi sebelum sampai ke bumi.
“Itu dipaksa didorong turun oleh namanya down draft,” kata Hanafi.
Sementara, dari pantauan satelit dari BBMKG Wilayah IV Makassar, bahwa sejak 14.30 WITA, terpantau pembentukan awan colomunimbus (Cb) di sekitar wilayah pesisir Makassar.
Pertumbuhan awan colomunimbus yang cukup tinggi, dikarenakan konvektifitas atau kelabilan massa udara yang cukup tinggi.
Baca Juga: HUT Makassar ke-413, Ada Pesta Great Sale di Pusat Perbelanjaan