Sonora.ID - Masyarakat di hebohkan dengan penggerebekan sebuah "pabrik" madu palsu yang mengunakan campuran bahan berbahaya di Banten.
Polda Banten mengatakan tersangka mengunakan bahan-bahan seperti glukosa, fruktosa, dan molase. Padahal seperti yang kita ketahui Molase adalah salah satu campuran untuk pembuatan pakan ternak.
Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan dan Kefarmasian Dinkes Banten Akhrul Aprianto mengatakan, madu palsu jika sering dikonsumsi akan menyebabkan timbulnya berbagai penyakit hingga kematian.
Baca Juga: Dugaan Ekspolitasi Anak Badut Jalanan di Banjarmasin, Diklaim Belum Terpenuhi
"Dapat menyebabkan penyakit hipolic dan keracunan hingga dapat menyebabkan kematian," kata Akhrul seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (11/11/2020).
Dijelaskan Akhrul, dari aspek keamanan pangan, madu palsu yang dibuat dengan campuran bahan berbahaya seperti molases, glucosa, dan fructosa dapat memberikan berbagai dampak negatif baik dikonsumsi jangka panjang maupun dekat.
Selain itu, pembuatan madu Banten palsu yang diproduksi di Joglo, Kembangan, Jakarta Barat, itu juga dari peralatan produksinya dapat dilihat tidak higienis.
Baca Juga: Kemensos Siapkan Dana Jaminan Hidup Bagi Korban Gempa NTB Rp89,36 M
"Dikonsumsi berkepanjangan menyebabkan diabetes atau kencing manis, obesitas, dan gangguan pencernaan," kata Akhrul.
Akhrul menuturkan, dalam satu sendok makan gula mengandung 16 kalori dan madu asli 22 kalori.
"Sistemnya di dalam pencernaan tubuh, kalau madu itu lambat dikonsumsi oleh tubuh. Sehingga, itu aman, tetapi kalau ini bahan berbahaya, palsu dapat menyebabkan penyakit jantung juga," tandasnya.
Baca Juga: Berikut Ini Deretan Kasus yang Menjerat Rizieq Shihab Selama 2015-2017